Monday, September 23, 2019

Menaker: Di Indonesia Mau PHK Orang Setengah Mati!

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri mengatakan, Indonesia bukan hanya kalah dalam menarik investasi dengan Vietnam. Selain itu, juga kalah dari sisi daya saing tenaga.

Misalnya soal produktivitas tenaga kerja seperti jam kerja per hari. Hanif mengakui, dibandingkan dengan negara ASEAN, dimana jam kerjanya 48 jam dalam seminggu, Indonesia hanya memiliki jam kerja 40 jam selama seminggu. Selain itu, soal aturan hubungan industrial seperti pesangon atau pun PHK dan lainnya.

"Belum lagi skill dan struktur kerja di Indonesia susah. Mau PHK orang, susah setengah mati. Prosesnya dari prosedurnya dan competitive [daya saing] setengah mati," ujar Hanif dalam Indonesia Economic Outlook 2020 di Kantor BKF Kemenkeu, Senin (23/9/2019).

Ia bilang dari sisi Incremental Capital Output Ratio (ICOR), Indonesia pun kalah dari Vietnam. Dalam hal ini, ICOR merupakan ukuran yang menyatakan besarnya tambahan modal yang diperlukan untuk meningkatkan output.

"Ekosistem ketenagakerjaan kita sangat kaku, sangat tidak kompetitif. Misalnya ICOR-nya kita 6,3, Vietnam 4,3. Angka 6,3 sama 4,3, itu kita sudah nggak kompetitif karena ICOR terkait masalah produktivitas," katanya.

Menuurt Hanif, Indonesia harus menyesuaikan sistem seperti yang dilakukan Vietnam dalam mengejar daya saing di dunia tenaga kerja.

"Indonesia harus menyesuaikan diri. Kalau nggak mati. Misalnya, Indonesia mau tidak mau, suka tidak suka harus ikut Vietnam dari 10 tahap dijadikan 3 tahap. Konsekuensinya tadinya punya karyawan 1.000, harus PHK 700," katanya. 

(hoi/hoi)

from CNBC Indonesia https://ift.tt/31KHVdQ
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment