Pada Selasa (24/9/2019) pukul 09:32 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 64,4/barel. Sementara harga minyak jenis light sweet tercatat US$ 58,4/barel.
Kemarin, harga minyak naik signifikan hingga ke kisaran 1%. Penyebabnya tidak jauh-jauh, masih seputar perkembangan di Timur Tengah usai penyerangan terhadap fasilitas milik Saudi Aramco. Serangan ini tidak cuma membuat pasokan minyak dunia berkurang 5%, tetapi juga berisiko menyulut Perang Teluk Jilid III.
Namun, ketika harga meroket tajam bukan tidak mungkin investor tergoda untuk ambil untung. Ditambah harga minyak mentah dunia bergerak fluktuatif pada bulan-bulan sebelumnya bahkan cenderung menurun sejak Juni. Jadi wajar saja kalau mereka tergoda untuk ambil aksi profit taking.
Secara fundamental sebenarnya pasokan minyak belum pulih betul. Namun, pada 17 September lalu Arab Saudi menyebutkan bahwa produksi minyak akan kembali pulih. Keterangan tersebut menyebabkan harga minyak kembali turun, mengingat harga komoditas digerakkan oleh permintaan dan pasokan di pasar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2miKPqI
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment