"Saya kira saat ini tidak ada perubahan dengan kondisi yang di Bali. Itu kan pada tataran pemberitaan yang dari luar dan lain sebagainya. Tapi dari monitoring kami di kawasan Nusa Dua tidak ada perubahan," ungkapnya ketika ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jumat (27/9/2019).
Dia juga menyebutkan bahwa klaim itu berdasarkan data dari lapangan. Dia mengaku punya catatan tingkat keterisian atau okupansi hotel di kawasan Nusa Dua.
"Sekarang bahkan tingkat kunjungan wisatawan yang tinggal di kawasan Nusa Dua mencapai 86% dari seluruh total kamar yang ada," urainya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sudrajat mengaku sudah mendapatkan informasi dari para anggota PHRI di Bali. Ia bilang banyak turis dari Australia yang membatalkan booking hotelnya.
"Katanya banyak turis dari Australia pindah ke Thailand. Mereka kan sangat sensitif terhadap hal-hal yang seperti itu. Itu kabar dari pelaku hotel," katanya dikutip dari detikcom, Kamis (27/9).
"Informasi yang kami peroleh memang ada dampaknya. Ya mereka cancel booking," tambah Sudrajat.
Menurut Sudrajat pihak pemerintah provinsi bali sudah mengeluarkan pernyataan agar tidak memperdulikan RKUHP karena masih belum disahkan. Terbukti, pada 24 September 2019, DPR menunda pengesahan RKUHP yang kontroversial tersebut.
"Sudah tidak usah menjadi perhatian karena belum final dan sekarang sudah jelas ditunda," katanya.
(hoi/hoi)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2mhHrMR
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment