Pelemahan harga emas Antam yang terjadi terkait dengan suhu keamanan domestik yang berangsur kondusif sejak kemarin. Demonstrasi mahasiswa terkait RUU KUHP dan RUU KPK di awal pekan yang sempat diwarnai kericuhan di beberapa kota berakhir kemarin dan menurunkan kekhawatiran pelaku pasar terhadap kondisi dalam negeri.
Pasar yang kondusif biasanya menekan harga emas dalam negeri yang linear dengan risiko mengingat emas adalah instrumen safe haven alias aset aman.
Dari global, turunnya performa mata uang euro dan poundsterling juga membuat dolar AS perkasa pada perdagangan Rabu kemarin akibat potensi resesi di Jerman dan situasi politik Inggris yang membingungkan.
Emas merupakan aset yang dibanderol dengan dolar AS, ketika dolar menguat maka harga emas akan menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain, permintaan bisa menurun.
Meskipun hari ini harga emas naik, harga emas keping acuan 100 gram tersebut masih cukup jauh dari posisi tertinggi sepanjang masanya Rp 726.000/gram pada 5 September lalu.
Data di situs logam mulia milik Antam hari ini menunjukkan besaran harga emas kepingan 100 gram berada pada Rp 71,3 juta per batang, turun dari Rp 72 juta per batang kemarin.
Penurunan harga juga terlihat pada harga beli kembali (buy back) emas Antam di gerai resmi Rp 8.000 per gram menjadi Rp 685.000 per gram dari Rp 693.000 per gram kemarin.
Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat tersebut ingin menjual kembali investasinya.
Turunnya harga emas Antam tersebut seiring dengan koreksi harga emas di pasar spot global kemarin menjadi US$ 1.503 per troy ounce (oz) dari sehari sebelumnya US$ 1.531/oz. Hari ini, harga emas turun tipis menjadi US$ 1.507/oz.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(tas/tas)from CNBC Indonesia https://ift.tt/2lQkUGS
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment