Secara sektoral, data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, indeks saham sektor pertambangan dan industri dasar mencatatkan koreksi terdalam masing-masing 3,19% dan 3,18%.
Memerahnya bursa sepekan ini tidak terlepas dari adanya gelombang demo mahasiswa yang terjadi sejak 24 September lalu. Demonstrasi mahasiswa tidak hanya terjadi di depan gedung DPR/MPR saja, tetapi juga terjadi di berbagai kota besar lain seperti Semarang, Bandung, Malang, Surakarta dan Makassar.
Demonstrasi juga diwarnai dengan aksi ricuh antara mahasiswa dan aparat. Bahkan belakangan jatuh korban jiwa dari mahasiswa dan ditangkapnya beberapa aktivis.
Walaupun mayoritas indeks bursa Tanah Air memerah, bukan berarti seluruh emiten tanah air tidak memiliki performa yang mentereng. Menurut statistik BEI, 5 saham top gainers, mencatatkan performa yang fantastis di angka 23% hingga 142,96%.
Jawara bursa pada perdagangan minggu ini diraih oleh PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (OPMS) yang mencatatkan apresiasi tak tanggung-tanggung hingga 142,96% sepekan.
Di posisi kedua ada PT Nusantara Almazia Tbk. (NZIA) yang mencatatkan kenaikan 134,09%.
Perlu diketahui bahwa kedua perusahaan tersebut merupakan emiten yang baru melantai di bursa. Optima Prima tercatat di bursa efek pada Senin (23/9), sementara Nusantara Almazia tercatat dua hari setelahnya, 23 September. Kedua emiten tersebut merupakan emiten ke-37 dan 38 bursa di tahun ini.
Di posisi ketiga yang juga mencatatkan performa ciamik ada PT Indo Kordsa Tbk. (BRAM) dengan kenaikan mencapai 56,63%.
Keempat ada Majapahit Inti Korpora Tbk. dengan kenaikan mencapai 45,92% dan terakhir di posisi kelima ada PT Renuka Coalindo Tbk. (SQMI), dengan apreasiasi sebesar 23%.
Saham Renuka Coalindo naik drastis akibat adanya agenda tender offer atau penawaran tender wajib untuk membeli saham milik publik. Renuka adalah emiten tambang batu bara di Jambi yang akan berbisnis tambang emas.
Berikut adalah ringkasan performa saham top gainers pekan ini (23-27 September).
Hanya saja perlu diingat bagi investor untuk memperhatikan kinerja fundamental dari emiten-emiten dengan kenaikan harga saham tinggi tersebut, mengingat penguatan harga saham di BEI terkadang tidak serta merta mencerminkan kinerja bisnis.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/tas)from CNBC Indonesia https://ift.tt/2moyJN8
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment