Hingga pukul 09.47 WIB pagi ini, harga minyak mentah jenis brent diperdagangkan di level US$ 62,24/bbl atau turun 0,78% dibandingkan dengan perdagangan kemarin. Sementara itu, harga minyak mentah acuan Amerika yaitu light sweet US$ 56,19/bbl atau turun 0,39%.
Pelemahan harga terus terjadi setelah Arab Saudi meyakinkan produksi akan segera pulih pasca serangan drone ke kilang minyak Arab Saudi di Khurais dan Abqaiq. Serangan tersebut telah menyebabkan produksi minyak Arab Saudi terpangkas 5,7 juta barel/hari.
Arab Saudi meyakinkan bahwa produksi dan juga pasokan akan kembali normal akhir September. Hingga Senin lalu (23/9) kapasitas produksi minyak Arab Saudi mulai kembali pulih.
Arab Saudi sempat membeli minyak dari negara Timur Tengah lainnya untuk mencukupi pasokan kilang minyaknya yang berada di luar negeri. Namun pada Rabu (25/9), kapasitas produksi minyak Arab Saudi kembali ke 11,3 juta barel/hari.
Kembali pulihnya kapasitas produksi minyak mentah Arab Saudi serta peningkatan cadangan minyak AS 2,4 juta barel yang tak terduga turut menekan harga si emas hitam. Selain itu perlambatan ekonomi global yang nyata juga berpotensi mengerek turun harga minyak mentah global karena ditakutkan permintaan minyak akan kembali turun.
Kemarin, AS merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal II. Ekonomis AS tumbuh 2% ditopang oleh konsumsi domestik yang masih tetap tinggi. Namun adanya perang dagang dengan China membuat sektor manufaktur dan pertanian jadi terkontraksi.
(TIM RISET CNBC INDONESIA) (twg/hps)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2n8K2ss
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment