Pada pukul 20:57 WIB, emas melemah 0,24% ke level US$ 1.518,24/troy ons di pasar spot, berdasarkan data Refinitiv. Sebelumnya logam mulai ini bahkan sempat turun 0,42%.
Isu resesi yang kembali menghangat di pekan ini menjadi pendorong kenaikan harga emas. Negeri Adikuasa, Amerika Serikat (AS) banyak yang memprediksi akan mengalami resesi pada tahun depan. Sementara yang terdekat, bahkan bisa dikatakan di ujung tanduk akan mengalami resesi adalah Jerman.
Sebagai negara yang mengandalkan ekspor sebagai roda penggerak perekonomian, sektor manufaktur Jerman justru mengalami kontraksi sembilan bulan beruntun.
Angka pembacaan awal Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Jerman versi Markit periode September ada di 41,4. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 43,5.
Angka 50 menjadi ambang batas, di atas 50 menunjukkan ekspansi atau peningkatan aktivitas, sementara di bawah 50 menunjukkan kontraksi atau aktivitas yang memburuk.
Kontraksi sektor manufaktur Jerman tersebut menjadi yang terdalam dalam lebih dari satu dekade terakhir.
Akibat kontraksi panjang sektor manufaktur, pertumbuhan ekonomi Negeri Panser di kuartal II-2019 mengalami kontraksi sebesar 0,1% secara kuartalan atau quarter-on-quarter. Dengan aktivitas manufaktur yang terus memburuk, maka di kuartal III-2019 Jerman berpeluang besar kembali mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi, sehingga berpotensi mengalami resesi.
Resesi yang dialami Jerman tentunya akan berdampak buruk ke negara-negara lainnya di Benua Biru. Ketika sang raksasa sedang lesu, tentunya permintaan impor akan menjadi berkurang, ketika permintaan berkurang negara pengekspor ke Jerman akan turut mengalami pelambatan.
Meski demikian isu resesi pada hari ini sepertinya tertutupi oleh kabar akan berlanjutnya negosiasi dagang AS-China di bulan Oktober. Asa akan adanya damai dagang kembali membuncah, dan logam mulia mengalami tekanan.
Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin dalam wawancara di Fox Business mengatakan perundingan dagang antara AS dengan China akan dilanjutkan lagi dalam dua pekan ke depan, sebagaimana dilansir CNBC International.
Mnuchin menambahkan, negosiator level wakil menteri telah membuat beberapa kemajuan dalam pertemuan awal yang berlangsung pada pekan lalu.
Kabar bagus tersebut membuat bursa saham AS menguat yang artinya selera terhadap risiko (risk appetite) para investor sedang bagus. Ketika risk appetite bagus, maka emas menjadi kurang menarik dan harganya pun menjadi melemah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2mrEUPS
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment