Thursday, September 26, 2019

Isu Pelengseran Trump Basi, Wall Street Berpotensi Hijau Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Wall Street di AS diprediksi akan dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (26/9/2019). Hingga pukul 17:30 WIB, kontrak futures indeks Dow Jones mengimplikasikan kenaikan sebesar 51 poin, sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite diimplikasikan naik masing-masing sebesar 4 dan 1 poin.

Wall Street masih akan menghijau setelah kemarin (25/9/2019) sudah mencatatkan apresiasi yang lumayan besar: indeks Dow Jones naik 0,61%, indeks S&P 500 menguat 0,62%, dan indeks Nasdaq Composite melonjak 1,05%.

Kehadiran asa damai dagang AS-China yang kian terasa menjadi faktor yang memantik aksi beli di bursa saham Asia. Kemarin waktu setempat, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa kesepakatan dagang AS-China bisa datang lebih cepat "dari yang Anda pikirkan," dilansir dari CNBC International.


Komentar dari Trump ini lantas melengkapi sentimen positif terkait dengan perkembangan hubungan AS-China di bidang perdagangan. Sebelumnya, pemberitaan dari Bloomberg menyebut bahwa China kini tengah bersiap untuk meningkatkan pembelian daging babi asal AS.

Saat ini, perusahaan-perusahaan asal China telah menanyakan harga kepada eksportir daging babi asal AS seperti Smithfield Foods dan Tyson Foods, seperti dilansir oleh Bloomberg dari sumber-sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Hingga saat ini, volume pembelian belum difinalisasikan, namun sumber tersebut menyebut bahwa jumlahnya bisa jadi berada di kisaran 100.000 ton, di mana sebagian akan dialokasikan untuk keperluan cadangan.

Sejatinya, pembelian daging babi asal AS dengan volume yang lebih besar tersebut datang kala China selaku negara konsumen daging babi terbesar dunia memang membutuhkan pasokan tambahan. Pada tahun ini, harga daging babi di China telah meroket lebih dari 70% seiring dengan merebaknya wabah flu babi Afrika.

Namun, keputusan dari China ini juga dipandang sebagai itikat baik dari Beijing menjelang negosiasi dagang tingkat tinggi antar kedua negara yang rencananya akan digelar sekitar tanggal 10 Oktober.

Lebih lanjut, isu pelengseran Trump dari posisinya sebagai presiden AS juga dianggap sudah basi oleh pelaku pasar.

Isu Pelengseran Trump Basi, Wall Street Berpotensi Hijau LagiFoto: Nancy Pelosi Mengumumkan Penyelidikan Terhadap Presiden Trump (REUTERS/Kevin Lamarque)

Pada hari Rabu (24/9/2019) Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS Nancy Pelosi resmi mengumumkan penyelidikan guna melengserkan Trump. Pengumuman tersebut disampaikan Pelosi pascadirinya melakukan pertemuan tertutup dengan para pembuat kebijakan dari Partai Demokrat.

Rencana tersebut didasari oleh skandal yang melibatkan Trump. Diduga, Trump telah menyalahgunakan kekuasannya sebagai presiden dengan meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyelidiki Hunter Biden, anak dari Joe Biden. Saat ini, Joe Biden sedang mencalonkan diri sebagai presiden AS.


Pelosi mengatakan bahwa tindakan Trump tersebut telah membahayakan keamanan nasional dan melanggar konstitusi AS.

Tampaknya, akan sangat sulit bagi parlemen untuk mencopot Trump. Pasalnya, transkrip sambungan telepon antara Trump dan Zelensky tak menunjukkan adanya pernyataan eksplisit dari Trump untuk menukar bantuan pendanaan militer bagi Ukraina dengan penyelidikan terhadap Hunter Biden, sesuatu yang disangkakan oleh Partai Demokrat terhadap Trump.

Pada pukul 19:30 WIB, pembacaan akhir atas angka pertumbuhan ekonomi AS periode kuartal II-2019 akan dirilis.

Pada pukul 21:00 WIB, James Bullard selaku Federal Reserve Bank of St. Louis President dijadwalkan memberikan sambutan dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Federal Reserve Bank of St. Louis.

Pada pukul 22:45 WIB, Richard Clarida selaku Wakil Gubernur The Fed dijadwalkan untuk berbicara dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Federal Reserve Bank of San Francisco.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ank/tas)

from CNBC Indonesia https://ift.tt/2liuSAu
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment