Sunday, September 29, 2019

Pasar Sedang Koreksi, Manajer Investasi Genjor Produk Baru

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PNM Investment Managament (PNM-IM) merilis Exchange Traded Fund (ETD) pertamanya dengan konstituen saham-saham di indeks LQ45. Pemilihan indeks LQ45 sebagai acuan karena saham-sahamnya memiliki likuiditas yang tinggi, kapitalisasi pasar besar dan didukung fundamental perusahaan yang baik.

Direktur Utama PNM-IM Bambang Siswaji mengatakan kondisi pasar saham Indonesia saat ini tengah mengalami koreksi, sehingga sangat tepat waktu untuk meluncurkan produk baru.


"Justru ketika pasar terkoreksi adalah saat yang tepat untuk masuk, untuk mulai investasi. Karena logikanya apsar akan kembali naik," kata Bambang di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (30/9/2019).

Menurut dia, kondisi pasar yang terkoreksi saat ini lebih banyak dipengaruhi oleh sentimen global. Bila sentimen global mereda dan ditopang oleh fundamental ekonomi nasional yang kuat, hal ini akan mendorong kenaikan kinerja pasar saham domestik.

Sehingga ketika pasar membaik, kondisi ini akan memberikan potensi pertumbuhan keuntungan investasi di produk ETF yang cukup tinggi.

"Jangka pendek memang masih banyak sentimen yang tidak pasti, tetapi kalau jangka panjang potensi pertumbuhan bagus, ini akan daya tarik reksadana ETF," imbuhnya.

Produk PNM ETF CORE LQ45 ini akan mengalokasikan investasi pada minimum 80% dan maksimum 100% dari nilai aktiva bersih pada saham-saham yang tercatat di indeks LQ45. Dan sisanya minimum 0% dan maksimum 20% pada instrumen pasar uang yang memiliki jatuh tempo kurang dari satu tahun.

Anak Usaha PT Permodalan Nasional Madani (PNM) (Persero) ini menargetkan dana kelolaan (asset under management/AUM) total Rp 5 triliun untuk produk barunya ini. Namun, di tahap awal ditargetkan bari sebesar Rp 200 miliar saja.

Hingga akhir 2019, PNM-IM membidik jumlah AUM sebesar Rp 12 triliun, namun hingga September ini perusahaan sudah mengelola dana sebesar Rp 12,1 triliun. Belum ada revisi target hingga akhir tahun namun Bambang meyakini nilai tersebut akan terus mengalami peninigkatan. (hps/hps)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2oonJjb
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment