Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia kembali amblas pada perdagangan Senin (30/9/19) dengan demikian "dongeng" September kelabu bagi emas kini menjadi nyata.
Pada pukul 20:20 WIB, emas diperdagangkan di level US$ 1.482,75/troy ons melemah hampir 1% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Sebelumnya logam mulia ini bahkan sempat menyentuh level terendah harian US$ 1.481,20/troy ons. Hingga hari ini, total sepanjang bulan September emas amblas 2,39%.
Kisah emas selalu melemah di bulan September muncul melihat data delapan tahun terakhir. Sejak mencapai rekor tertinggi sepanjang masa US$ 1.920,30/troy ons pada September 2011, emas hampir selalu mencatat kinerja negatif di bulan September dalam delapan tahun terakhir.
Setelah mencapai rekor tertinggi sepanjang masa itu, harga emas dunia langsung anjlok hampir 11% di bulan yang sama. Setelahnya pada periode 2011 sampai 2018, emas melemah sebanyak enam kali pada bulan September di masing-masing tahun, dan hanya menguat dua kali.
Tekanan bagi emas belakangan ini datang dari rencana perundingan dagang Amerika Serikat dengan China, yang membuat harapan akan adanya deal kedua negara membuncah, akibatnya daya tarik emas sebagai aset aman (safe haven) menjadi menurun.
Seperti diketahui sebelumnya AS-China akan kembali mengadakan perundingan dagang pada 10-11 Oktober mendatang. Perundingan kali ini merupakan level tinggi, delegasi China akan dipimpin langsung oleh Wakil Perdana Menteri Liu He, sementara AS akan dikomandoi oleh Kepala Kantor Perwakilan Dagang Robert Lighthizer.
Harapan akan adanya kesepakatan dagang kedua negara terus mencuat setelah pada pekan lalu Presiden AS Donald Trump menyatakan kesepakatan dagang dengan China kemungkinan akan dicapai lebih cepat dari prediksi pelaku pasar.
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
(pap/pap)from CNBC Indonesia https://ift.tt/2nQBrLA
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment