Aksi dilakukan berbarengan dengan pelaksanaan Rapat Paripurna DPR yang digelar di ruang sidang DPR.
Pada pagi ini, di depan gedung DPR/MPR/DPD, massa berbendera Serikat Petani Indonesia (SPI) dan Himpunan Mahasiswa Asli Sukabumi sudah tampak. Mereka membawa bendera dan poster.
Pantuan detik.com, massa petani dan mahasiswa tiba pada pukul 08.20 WIB dengan menggunakan dua bus.
Para petani dan mahasiswa membawa poster dan bendera SPI yang diikatkan pada bambu. Poster bertuliskan antara lain "Hentikan Pengesahan RUU Sistem Budi Daya Pertanian Berkelanjutan" dan "Agroekologi Solusi Atasi Perubahan Iklim".
"DPR tidak paham bagaimana petani saat ini. Sudah sepantasnya tani dan anak muda Indonesia menolak Undang-Undang Pertanahan. Sudah sepantasnya tidak takut digusur," ujar orator di atas mobil komando.
Berdasarkan undangan, ada enam RUU yang akan dibahas pada pembicaraan tingkat II atau pengambilan keputusan, yaitu RUU Pemasyarakatan (PAS), RUU perubahan UU Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (PPP), RUU APBN 2020, RUU Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan, RUU Sistem Budi Daya Pertanian Berkelanjutan dan RUU Pesantren.
"Tetap lanjut nanti kalau ada pandangan-pandangan pemerintah yang kurang pas ya Menkum HAM yang menyampaikan. Karena kan itu semua undang-undang kalau sudah sampai tingkat dua itu kan antara pemerintah dan DPR sudah sepakat sudah ketuk palu kedua belah pihak," ujarnya dilansir detik.com
Jumlah personel gabungan itu lebih besar ketimbang sehari sebelumnya, yaitu 10.000 personel. Mereka bertugas di dua tempat, yaitu depan gedung DPR/MPR/DPD dan gedung KPK.
(miq/tas)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2lb6xwr
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment