Sunday, September 29, 2019

Investasi Emas dan Valas juga Punya Risiko Lho, Apa Saja?

Jakarta, CNBC Indonesia - Investasi dalam wujud emas maupun valuta asing (valas) dapat menjadi pilihan di saat ekonomi tidak menentu seperti sekarang. Investasi pada kedua instrumen itu masuk dalam kategori safe haven alias risikonya minim dibandingkan instrumen lainnya.

Analis Maxco Futures, Suluh Adil Wicaksono dalam acara InvesTime, CNBC Indonesia, Rabu (25/9/2019), menuturkan baik emas ataupun valas sejatinya sama-sama berisiko karena kedua aset ini bisa bergerak cukup fluktuatif dan juga cukup dipengaruhi berbagai sentimen yang terjadi di sekeliling baik domestik maupun eksternal.

"Meskipun emas sama dua arah, tapi kita ulas tadi bawa fluktuasi valuta asing naiknya tajam, turunnya juga tajam. Harian juga. Jadi lebih ke timingnya," ujar Suluh.

"Ketika kita berbicara valas, maka transaksi yang perlu diperhatikan pertama adalah news-nya apa, beritanya apa. Jadi ketika berita itu dirilis misalnya beberapa data yang tadi disebutkan mulai data manufaktur, tingkat suku bunga dan lain sebagainya, kita lihat dulu data dari negara mana," lanjutnya.

Oleh karenanya, Suluh mengatakan untuk berinvestasi di instrumen save haven sebaiknya menggunakan manajemen risiko. Hal ini karena manajer risiko bisa membantu seorang investor menentukan kapan harus melakukan pembelian dan penjualan aset untuk mendapatkan keuntungan maksimal.

"Sebenarnya kedua jenis tersebut... Kita lihat semua risikonya hampir sama. Ketika kita mengambil potensi naik di emas, tentunya pelaku pasar akan banyak membeli. Tetapi ketika ketika kita membeli dan harga koreksi, maka kita akan mengalami risiko yang sama. Begitu juga dengan valas," ujarnya.

"Oleh sebab itu ketika kita bertransaksi baik emas ataupun valas lebih baik kita gunakan manajemen risiko."

[Gambas:Video CNBC]

(miq/miq)

from CNBC Indonesia https://ift.tt/2nGJCdu
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment