Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), pada pukul 09:46 WIB, tercatat harga saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terkoreksi 1,09% menjadi Rp 6.800/saham. Ini berarti sudah 4 hari beruntun, harga saham BMRI terus diterpa aksi jual oleh investor.
Selain BMRI, harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga terkoreksi pada awal perdagangan hari ini dengan melemah masing-masing sebesar 0,34% ke Rp 7.325/saham dan 0,25% ke Rp 3.950/saham.
Harga saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) juga melemah 0,54% menjadi Rp 1.830/saham.
![]() |
Dari gambar di atas terlihat bahwa harga saham perbankan pelat merah menunjukkan tren penurunan sepanjang perdagangan pekan ini, dengan BMRI menorehkan penurunan paling dalam.
Besar kemungkinan salah satu katalis yang membuat saham bank BUMN diterpa aksi jual adalah kekhawatiran pelaku pasar terkait rencana penyelamatan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Kabar terakhir menyebutkan bahwa BMRI yang disebut menjadi calon kuat untuk bekerjasama melakukan penyelamatan bagi bank syariah pertama di Indonesia tersebut.
Isu penyelamatan Bank Muamalat kembali menguat setelah manajemen Bank Muamalat bertemu dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin beberapa waktu lalu. Dikabarkan, ada pejabat bank BUMN yang ikut dalam pertemuan tersebut.
Kemudian, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Heru Kristiyana juga membenarkan bahwa rencana penyelamatan Bank Muamalat benar adanya dan sedang berlangsung. Pada waktunya, OJK akan menyampaikan hal tersebut secara rinci bila sudah ada kepastian.
"Nah itu nanti kita ngomong, karena itu lagi berlangsung. Kalau saya ngomong nanti mereka pada lari," ujar Heru di Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Sebagai informasi, bank syariah tertua di Indonesia itu tengah dirundung masalah. Kekurangan modal. Tercatat sejak 2015, Muamalat mengalami masalah permodalan.
Selain itu, Bank Muamalat juga tergerus lonjakan pembiayaan bermasalah (non-performing finance/NPF). NPF bank syariah itu sempat di atas 5%, lebih tinggi dari batas maksimal ketentuan regulator.
Meskipun demikian, Menteri BUMN Erick Thohir membantah isu bahwa perusahaan pelat merah akan menyelamatkan Bank Mulamalat. Pasalnya, bank syariah tersebut merupakan bank swasta dan dimiliki investor asing.
"Bukan saya, itu kan enggak ada hubungannya sama BUMN. Bank Muamalat kan bukan BUMN," tegas Erick di Jakarta, Senin (11/11/2019).
Melansir laporan keuangan semester I-2019, pemegang saham mayoritas Bank Muamalat adalah Islamic Development Bank (32,74%), Bank Boubyan (22%), dan Atwill Holdings Limited (17,91%).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/tas)from CNBC Indonesia https://ift.tt/2O3PEy0
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment