Pada pukul 20:30 WIB, emas diperdagangkan di level US$ 1.455,95/troy ons, menguat 0,07% di pasar spot, melansir data Refinitiv.
Belum solidnya penguatan emas juga bisa dilihat dari sentimen yang mempengaruhi pada hari ini. Terkait perang dagang, China mengirim kabar bagus, sementara dolar AS sedang perkasa. Dua faktor tersebut seharusnya membuat harga emas tertekan.
Kabar yang dirilis pagi tadi menunjukkan China kembali berbicara dengan AS melalui saluran telepon. CNBC International mewartakan Wakil Perdana Menteri China, Liu He, pagi ini berbicara dengan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin.
"Kedua belah pihak membahas penyelesaian masalah-masalah inti yang menjadi perhatian bersama, mencapai konsensus bagaimana masalah tersebut diselesaikan dan setuju untuk terus berdiskusi mengenai isu-isu untuk kesepakatan fase satu" tulis rilis Kementerian Perdagangan China, sebagaimana dilansir CNBC International.
Sementara dolar AS sedang kuat setelah rilis data ekonomi Paman Sam yang membaik pada pekan lalu.
Pada Kamis (21/11/19), indeks aktivitas manufaktur wilayah Philadelphia dilaporkan naik menjadi 10,4 pada November, jauh lebih tinggi dari Oktober yaitu 5,6. Sehari setelahnya, Markit melaporkan indeks aktivitas manufaktur AS naik menjadi 52,2 di bulan ini, tertinggi dalam tujuh bulan terakhir.
Rilis data-data tersebut juga konsisten dengan isi notula rapat kebijakan moneter bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang menunjukkan The Fed kini lebih optimis menatap perekonomian AS dibandingkan beberapa pekan lalu. Rilis notula tersebut juga kembali ditegaskan oleh ketua The Fed, Jerome Powell, yang berpidato pagi tadi.
"Dampak dari ekspansi ekonomi sekarang sudah dirasakan oleh masyarakat. Masih banyak yang akan dirasakan ke depan. Walau ekspansi ekonomi yang terjadi lebih lambat dari perkiraan kami sebelumnya," kata Powell, seperti diberitakan Reuters.
Powell memperkirakan ekspansi ekonomi AS masih akan berlanjut. "Saya melihat gelas setengah kosong ketimbang setengah penuh. Dengan kebijakan yang tepat, kita bisa mengisinya dan membuat lebih banyak masyarakat menikmati keuntungan," lanjutnya.
AS malam ini akan melaporkan data indeks keyakinan konsumen yang akan menjadi ujian seberapa solid penguatan harga emas hari ini. Berdasarkan data dari Forex Factory, indeks keyakinan konsumen AS bulan ini diprediksi naik menjadi 126,9, dibandingkan bulan lalu sebesar 125,9.
Naiknya keyakinan konsumen dapat menunjukkan optimisme akan kondisi ekonomi, sehingga sekali lagi akan konsisten dengan pandangan The Fed. Dolar AS berpotensi semakin kuat lagi jika data indeks keyakinan konsumen menunjukkan peningkatan, dan harga emas berisiko melemah kembali.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2sjI9vU
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment