"Saya menantang kepada investor, kalau gak datang, Anda akan ketinggalan sangat jauh. Untuk itu, segeralah datang ke Indonesia, khususnya dengan AS, kita punya hubungan dengan baik," ujarnya.
"Waktu panglima berdiskusi di Pentagon (Kementerian Pertahanan AS), sangat hangat dan punya pandangan yang sama dalam mengelola hubungan regional yang baik dan menanggulangi terorisme dan memberi pandangan yang sama, hubungan bilateral bertumbuh dari waktu ke waktu. Kita bersyukur hubungan itu makin baik dan bisa makin berjalan baik hingga saat ini," lanjut Moeldoko.
Moeldoko juga memaparkan keinginan Presiden Joko Widodo untuk menarik investasi sebesar-besarnya. Selain itu, Jokowi juga menginginkan agar Indonesia melakukan ekspor sebesar-besarnya.
Foto: Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko dalam acara US-Indonesia Investment Summit. (CNBC Indonesia/Cantika Adinda)
|
Oleh karena itu, presiden beserta jajaran menggenjot prasyarat investasi selama lima tahun pertama pemerintahan Jokowi, yaitu infrastruktur. Tujuannya agar persoalan inefisiensi dan logistik bisa ditangani sebaik-baiknya. Infrastruktur-infrastruktur yang dimaksud antara lain jalan tol sepanjang 1.235 kilometer, light rail transit (LRT), 10 bandar udara baru, dan 19 pelabuhan laut.
Selain infrastruktur, Moeldoko menyebut stabilitas politik dan keamanan juga penting. Untuk itu, dia mengklaim Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia sudah bekerja keras mewujudkan hal tersebut.
"Teman-teman gak usah khawatir. Naluri saya baca situasi, kalau saya bilang aman, bapak-bapak, ibu-ibu, bisa tidur dengan nyenyak," kata Moeldoko.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah regulasi. Moeldoko mengakui masih banyak peraturan di level pusat maupun daerah yang menghambat investasi. Untuk itu, presiden menyerukan penyederhanaan regulasi perundang-undangan melalui omnibus law yang masih berproses di DPR RI.
(miq/miq)from CNBC Indonesia https://ift.tt/2O5cXc5
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment