Thursday, November 21, 2019

Ekspor Mobil RI Kok Kalah Sama Thailand, Kenapa Ya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Secara kapasitas produksi, Indonesia punya kemampuan untuk meningkatkan ekspor. Ini karena kapasitas produksi yang terpakai produksi mobil Indonesia baru 50%.

Indonesia harus meningkatkan hubungan baik dengan prinsipal, demi peningkatan ekspor kendaraan. Pasalnya saat ini ekspor kendaraan dari Indonesia masih tertinggal jauh dibandingkan Thailand.

Ketua Komite Tetap Kadin Bidang Industri dan Pemberdayaan Daerah I Made Dana Tangkas mengatakan saat ini ekspor kendaraan dari Thailand bisa mencapai 1,2-1,2 juta unit per tahun, sementara Indonesia baru 200-300 ribu unit per tahun.


"Kepentingan ekspor ini tidak lepas dari prinsipal yang ada di Indonesia. Mereka yang punya pasar di luar negeri, jika ada produk yang sudah sesuai dengan pasar luar negeri, sebenarnya tinggal dukungan prinsipal sangat penting untuk ekspor," kata Made kepada CNBC Indonesia, Kamis (21/11/2019).

Menurutnya kesuksesan ekspor Thailand juga tidak terlepas dari peran prinsipal dari masing-masing merek membawa produknya ke pasar global. Meningkatkan hubungan yang lebih baik dengan pihak prinsipal, menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia.

"Sehingga Indonesia bisa mendapatkan peluang pasar di luar negeri. Jadi pasar kendaraan global bisa diisi dari Indonesia," kata Made.

Ekspor menurutnya bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan utilisasi atau tingkat produksi yang terpakai dari kapasitas terpasang. Made mengatakan kapasitas produksi Industri otomotif Indonesia mencapai 2 juta, sementara utilisasinya baru berkisar 1 juta unit atau 50% (domestik). Besarnya idle capacity ini bisa dimanfaatkan dengan meningkatkan pasar ekspor.

"Kita memiliki idle capacity yang besar, dan harus segera di boosting utilisasinya. Bukan cuma 60-70% tapi 90% ini jadi gerakan yang kita buat, supaya produk Indonesia tidak hanya berjaya di pasar domestik tetapi juga pasar ekspor," ujar Made.

Terlebih lagi pasar dalam negeri tengah terpukul oleh penurunan daya beli yang tercermin dari turunnya penjualan kendaraan. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil domestik dari Januari-Oktober 2019 turun 11,75%. Sepanjang tahun ini penjualan mobil mencapai 849.609 unit, turun dibandingkan Januari-Oktober 2018 sebanyak 962.834 unit.

Dari sisi penjualan secara bulanan, penjualan mobil domestik per Oktober 2019 juga turun 9,47% menjadi 96.030 unit dibandingkan dengan Oktober 2018 yakni 106.079 unit.

Untuk mengekspor memang bukan perkara mudah, karena produk yang diproduksi di Indonesia umumnya segmen low MPV, sedangkan tren pasar global permintaannya justru pada sedan dan SUV. Persoalan pajak barang mewah sempat jadi ganjalan, tapi dengan revisi ketentuan soal PPn BM, produk sedan diharapkan bisa berkembang di pasar domestik, sehingga lambat laun bisa dikembangkan untuk ekspor.

[Gambas:Video CNBC]

(hoi/hoi)

from CNBC Indonesia https://ift.tt/2reKSpE
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment