Thursday, November 21, 2019

Lelah dengan Berita AS-China yang Tak Jelas, Emas Pun Melemah

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia melemah pada perdagangan Kamis (21/11/19), setelah China dikabarkan mengundang Amerika Serikat (AS) untuk mengadakan perundingan secara langsung. Pada pukul 20:57 WIB, emas melemah 0,11% ke level US$ 1.469,53/troy ons di pasar spot, melansir data Refinitiv.

"China akan berusaha mencapai kesepakatan perdagangan awal dengan AS karena kedua belah pihak menjaga saluran komunikasi tetap terbuka" kata Kementerian Perdagangan China, sebagaimana dilansir CNBC International.

Sementara itu Wall Street Journal yang mengutip dari sumber terkait mengatakan Beijing sudah mengundang para negosiator AS untuk mengadakan perundingan face-to-face.


Sebelumnya kabar memanasnya hubungan AS-China sempat membuat harga emas menguat. Tetapi tidak lama, emas kembali melemah, hal tersebut dikatakan sebagai aksi wait and see dari para pelaku pasar, sehingga membuat pelemahan maupun penguatan emas belakangan ini tidak signifikan.

"Meski terjadi peningkatan tensi hubungan AS dengan China, pasar emas mengambil sikap wait and see. Sepertinya pelaku pasar sedikit lelah mendengar berita-berita mengenai perundingan dagang," kata analis ABN Amro, Georgette Boele.

Sebelumnya kabar China mengundang AS untuk berunding, Reuters Rabu kemarin melaporkan penandatanganan kesepakatan dagang tahap satu antara AS dan China dapat mundur hingga tahun 2020 lantaran China berusaha untuk mendapatkan penghapusan bea masuk yang lebih agresif dari AS.

Di sisi lain, dari pihak China menyatakan banyak orang menyakini kesepakatan dalam waktu dekat, tetapi Pemerintah Beijing juga sudah siap dengan skenario perang dagang berkepanjangan.

"Beberapa orang China percaya bahwa China dan AS dapat mencapai kesepakatan segera. China menginginkan kesepakatan tetapi siap untuk skenario terburuk, perang dagang yang berkepanjangan" kata Hu Xijin, editor tabloid China Global Times yang terafiliasi dengan pemerintah, melalui Twitter, Rabu.

Sebelumnya di pada hari Selasa, Presiden AS Donald Trump mengatakan jika China tidak menandatangani kesepakatan dagang, maka bea masuk akan dinaikkan lagi. "Jika kita tidak membuat kesepakatan dengan China, saya akan menaikkan bea masuk, bahkan lebih tinggi lagi" kata Trump sebagaimana dilansir CNBC International.

Sampai saat ini, Trump masih berencana akan menaikkan bea masuk lagi pada tanggal 15 Desember nanti. Jika tidak ada penandatanganan kesepakatan hingga tanggal itu, maka AS akan menaikkan bea masuk produk China senilai US$ 156 miliar.



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2pCUZnR
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment