Rentang perdagangan emas dunia di pekan ini berada di kisaran US$ 1.455 - 1.478/troy ons, atau tidak sampai US$ 25. Pada hari ini, pukul 20:40 WIB, emas diperdagangkan di level menguat 0,35% ke level US$ 1.469,22/troy ons di pasar spot, melansir data Refinitiv.
Sempitnya pergerakan emas di pekan ini memberikan gambaran sikap wait and see para pelaku pasar terkait perundingan dagang AS-China.
Reuters pada hari Rabu melaporkan penandatanganan kesepakatan dagang tahap satu antara AS dan China dapat mundur hingga tahun 2020 lantaran China berusaha mendapatkan penghapusan bea masuk yang lebih agresif dari AS.
Pemberitaan dari Reuters tersebut mengutip pakar-pakar di bidang perdagangan dan orang-orang yang dekat dengan pemerintahan Presiden AS Donald Trump. Di sisi lain, dari pihak China menyatakan banyak orang menyakini kesepakatan dalam waktu dekat, tetapi Pemerintah Beijing juga sudah siap dengan skenario perang dagang berkepanjangan.
"Beberapa orang China percaya bahwa China dan AS dapat mencapai kesepakatan segera. China menginginkan kesepakatan tetapi siap untuk skenario terburuk, perang dagang yang berkepanjangan" kata Hu Xijin, editor tabloid China Global Times yang terafiliasi dengan pemerintah, melalui Twitter, Rabu.
Namun, memasuki perdagangan sesi AS kemarin, kabar baru berhembus, China dikabarkan ingin bertemu langsung dengan AS, tidak hanya via telepon. "China akan berusaha mencapai kesepakatan perdagangan awal dengan AS karena kedua belah pihak menjaga saluran komunikasi tetap terbuka" kata Kementerian Perdagangan China, sebagaimana dilansir CNBC International.
Sementara itu Wall Street Journal yang mengutip dari sumber terkait mengatakan Wakil Perdana Menteri China, Liu He, sudah mengundang para negosiator AS untuk mengadakan perundingan face-to-face Beijing
Selanjutnnya Presiden China, Xi Jinping, juga akhirnya bersuara. "Kita ingin bekerja dalam pembicaraan perdamaian fase pertama (ini) dengan dasar saling menghormati dan persamaan," katanya sebagaimana ditulis AFP saat berbicara dalam sebuah forum di Beijing.
"Namun ketika dibutuhkan kita akan melawan balik meski kita tengah bekerja secara aktif untuk menghindari perang dagang. Kita tidak memulai perang dagang ini dan ini bukan-lah hal yang kita inginkan."
Bagaimana sebenarnya hubungan kedua negara belum diketahui secara pasti, yang membuat harga emas masih di situ-situ saja. Tetapi satu hal yang pasti, emas sedang dalam tekanan akibat sikap bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/33eXb2x
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment