Wednesday, November 27, 2019

Siap-Siap! Daging Sapi Impor Brasil akan Masuk DKI Jakarta

Jakarta, CNBC Indonesia - Jelang Natal dan Tahun Baru 2020, kebutuhan daging sapi di Jakarta akan dipasok oleh daging sapi impor. Salah satunya merupakan daging sapi asal Brasil.

Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah, usai menghadiri rakor menjaga stok dan stabilisasi harga bahan pokok jelang Natal dan Tahun Baru 2020 di Balai Kota Jakarta. Rapat itu dihadiri pejabat Kementerian Perdagangan, Kemenko Perekonomian dan perangkat SKPD dan BUMD DKI Jakarta.

"Daging kita ini dari Australia, pertama kita dengan daerah-daerah provinsi yang sudah biasa bekerja sama dengan kita mulai dari Bali, NTT, NTB lalu tadi ada juga dari Australia dari Brasil," kata Saefullah.


Saat disinggung mengenai daging sapi Brasil, Saefullah mengatakan masih dalam proses. "Baru proses, nanti diinfokan," katanya.

Impor daging sapi dari Brasil merupakan penugasan pemerintah kepada 3 BUMN. Ada 50 ribu ton daging sapi yang akan diimpor dari Brasil berdasarkan hasil rakor Kemenko Perekonomian pada Agustus 2019 lalu. Bila terealisasi, maka ini yang langka, karena Indoensia selama ini banyak mengimpor dari Australia.

Namun sejauh ini, Perum Bulog salah satu BUMN yang ditugaskan untuk mengimpor daging sapi memastikan tak akan merealisasikannya pada tahun ini. Dirut Perum Bulog Budi Waseso menegaskan pasokan daging sapi di dalam negeri disebut masih mencukupi.

Bulog mendapat jatah impor 30 ribu ton, sementara 2 BUMN lainnya yaitu Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), dan PT Berdikari masing-masing mendapat jatah penugasan impor daging sapi dari Brasil sebesar 10 ribu ton.

Secara umum, Saefullah mengatakan ketersediaan bahan pokok lainnya dalam posisi aman jelang Natal dan Tahun Baru. Kecuali pasokan bawang merah bawang merah yang diprediksi terbatas akibat musim kemarau yang cukup panjang.

Sementara Irjen Kemendag Srie Agustina yang ikut dalam rakor mengatakan berdasarkan pantauan di pasar kemarin dan hari ini di 12 titik di DKI Jakarta, ada kenaikan harga cabai merah, telur ayam, daging ayam, dan gula, tapi kenaikan komoditas tersebut tak signifikan.


Daging ayam dari biasanya di kisaran Rp30 ribu per kg naik menjadi Rp34.175 per kg. Menurut Srie kenaikan tersebut masih tergolong wajar karena bergerak untuk menyesuaikan harga acuan penjualan Rp34 ribu. Sementara telur ayam naik Rp24 ribu per kg dari harga acuan penjualan sebesar Rp23 ribu per kg.

"Ini yang akan terus kita waspadai. Makanya kita informasikan rapatkan lebih awal agar tim TPIP DKI Jakarta bisa mengantisipasi dan memasok kecukupan agar harga cenderung stabil," kata Srie. (hoi/hoi)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2pXacjZ
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment