Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada pembukaan perdagangan Senin (25/11/2019), dipacu ekspektasi bahwa AS dan China bakal benar-benar mencapai kesepakatan dagang fase pertama.
Indeks saham sektor teknologi menjadi pendorong utama, dengan menguat 0,6%. Saham Nvidia bahkan melonjak 2,4%, diikuti Intel yang menanjak 1,4%. Di sisi lain, saham Apple naik nyaris 1%.
Pada pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 73 poin (0,3%), dan berlanjut hingga 112,33 poin (0,4%) ke 27.987,95 selang 20 menit kemudian. Indeks Nasdaq naik 76,42 poin (0,9%) ke 8.596,71 sementara indeks S&P 500 bertambah 16,16 poin (0,52%) ke 3.126,46.
Dalam panduan kebijakan yang diterbitkan Minggu kemarin, pemerintah China berencana menaikkan sanksi pelanggaran hak atas kekayaan intelektual (HAKI). Ambang batas hukuman pencurian protokol internet (IP) juga dipertimbangkan untuk diubah.
Perkembangan itu kian meyakinkan pelaku pasar, karena penasihat keamanan nasional AS Robert O'Brien pada hari yang sama mengatakan bahwa kesepakatan fase pertama dengan Beijing bisa dicapai sebelum tutup tahun 2019.
Hanya saja, dia mengingatkan bahwa Presiden AS Donald Trump bakal mempertimbangkan kelanjutan aksi protes Hong Kong. Dalam pemilihan dewan kota Hong Kong, kubu pro-demokrasi dikabarkan menang telak.
"Pasir masih berharap kesepakatan dagang fase pertama (yang terpenting) bakal menghilangkan ancaman kenaikan eskalasi," tutur Tom Essaye, pendiri The Sevens Report, dalam laporan risetnya, sebagaimana dikutip CNBC International.
Namun jika tidak ada kejutan positif yang nyata, kesepakatan ini belum akan menyentuh persoalan mengenai pengurangan taris sehiingga belum tentu memiliki dampak nyata terhadap pembalikan perekonomian global.
Dari sisi ekonomi, pelaku pasar menunggu rilis angka Dallas Fed manufacturing periode November yang akan dirilis pada pukul 10:30 waktu setempat.
TIM RISET CNBC INDONESIA(ags/ags)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2XUw4ZX
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment