"Pertama memang harus selamatkan modal, kemudian bisnisnya," ujar Syafii kepada CNBC Indonesia, Senin (18/11/2019.
Menurutnya, bisnis Muamalat yang sudah telanjur macet harus dirapikan lagi. Sementara itu, aset Muamalat bisa dijual untuk memperkuat modal. "Banyak kok yang mau membeli aset dengan harga diskon," ujarnya.
Syafii mengatakan untuk langkah kedua Muamalat harus mencari bisnis yang baru dan bagus. Untuk itu, tuturnya, diperlukan dukungan dari induk usaha yang akan menjadi pemilik Muamalat berikutnya.
"Untuk mencari bisnis bagus dengan cepat adalah konsorsium dengan 'ayah' dan 'ibu' yang sudah besar. Itu yang paling cepat. Kalau analisa sendiri maka yang datang akan secondary class customer," jelasnya.
Saat ini adalah 3 opsi dalam penyehatan Muamalat. Opsi pertama adalah rights issue dengan menggandeng investor baru. Opsi kedua adalah sejumlah Bank BUMN akan membantu penyehatan Bank Muamalat. Ketiga adalah masuk dalam penyehatan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan konsep bridge bank (BB) dan purchase and assumption (P&A).
(dob/dob)from CNBC Indonesia https://ift.tt/37hRzYT
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment