Misalnya di Jakarta, pemadaman berimbas ke sejumlah fasilitas publik, seperti lampu lalu lintas yang mati, dan sejumlah toko yang harus tutup. Tidak hanya itu, perjalanan KRL Commuterline pun juga terhenti. Bahkan diketahui empat kereta MRT tertahan di terowongan bawah tanah.
Namun tidak begitu dengan pusat belanja. Meski pasokan listrik terputus, tak berdampak lama pada bisnis mereka karena langsung dialihkan dengan tenaga genset. Seperti dikatakan Dinia Widodo selaku Public Relations Manager Grand Indonesia mengatakan bahwa mal tersebut sempat mengalami pemadaman beberapa menit.
"Tadi sempat mati sesaat tapi kemudian langsung dicover genset. Sehingga sudah langsung kembali normal," kata Dinia kepada CNBC Indonesia, Minggu (4/8/2019).
Tidak hanya Grand Indonesia, Plaza Indonesia juga sempat mengalami pemadaman selama 30 menit. Tommy Utomo, Marketing Communications & Public Relations Manager Plaza Indonesia pun mengatakan bahwa kini mal sudah bisa beroperasi dan normal.
Meski terhitung lama tapi tidak ada kepanikan. Hanya saja ada beberapa keluhan seperti eskalator yang mati.
"Sempat padam 30 menit. Selama 30 menit tersebut dilakukan penormalan arus listrik di internal. Sekarang semua sudah normal kembali. Semoga listrik di pulau Jawa segera pulih kembali," kata dia.
Dua mal ini pun juga langsung dibanjiri oleh pengunjung, mengingat akses listrik yang tersedia kini hanya berada di pusat belanja dengan adanya pemadaman massal.
Seperti yang diungkap oleh Ayu, salah seorang pengunjung Grand Indonesia, yang mengaku begitu listrik mati langsung beranjak ke mal. "Buat charge handphone sekalian," katanya. (gus)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2KqZrwh
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment