Pada pukul 21:08 WIB, indeks dolar menguat 0,33% ke level 97,96, melansir data Refinitiv. Pada perdagangan Jumat (23/8/19) indeks dolar melemah 0,51%.
Indeks dolar dibentuk dari enam mata uang yakni euro, yen, poundsterling, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss. Indeks ini juga dijadikan tolak ukur kekuatan dolar AS terhadap mata uang lainnya.
Terpantau di waktu yang sama euro dan yen masing-masing melemah 0,24% dan 0,59%, sementara poundsterling menguat 0,46%. Ketiga mata uang tersebut berkontribusi 83% terhadap pembentukan indeks dolar, dengan euro menjadi kontributor terbesar yakni 57,6%.
Sebelumnya sepanjang akhir pekan lalu, hubungan AS dengan China memanas akibat terjadi saling balas pengenaan tarif impor yang membuat dolar jeblok.
Pada hari Jumat lalu, pemerintah China akan mengenakan tarif baru impor mulai dari 5% sampai 10% terhadap produk-produk dari Paman Sam senilai US$ 75 miliar, dan mulai berlaku pada 1 September dan 15 Desember.
Tidak hanya itu, China kembali mengenakan tarif sebesar 25% terhadap mobil dari AS yang akan masuk ke China, dan untuk suku cadangnya akan dikenakan tarif sebesar 5%. Kebijakan ini sebelumnya dihentikan pada bulan April lalu, dan kini akan diberlakukan lagi mulai 15 Desember.
Langkah China kembali membuat AS panas. Melalui cuitan di Twitter, Presiden AS, Donald Trump mengumumkan bahwa per tanggal 1 Oktober, pihaknya akan menaikkan bea masuk bagi US$ 250 miliar produk impor asal China, dari yang saat ini sebesar 25% menjadi 30%.
Sementara itu, bea masuk bagi produk impor asal China lainnya senilai US$ 300 miliar yang akan mulai berlaku pada 1 September (ada beberapa produk yang pengenaan bea masuknya diundur hingga 15 Desember), akan dinaikkan menjadi 15% dari rencana sebelumnya yang hanya sebesar 10%.
Kini harapan akan adanya damai dagang muncul setelah Presiden AS, Donald Trump, beberapa saat lalu mengatakan China menginginkan perundingan dimulai lagi dan kedua negara akan memulai pembicaraan dengan serius.
"China menghubungi para negosiator dagang kita tadi malam dan mengatakan "mari kembali berunding", jadi kita akan kembali bernegosiasi dan saya pikir mereka akan melakukan sesuatu. (Ekonomi) mereka telah terpukul hebat tapi mereka paham ini perundingan ini hal yang benar untuk dilakukan dan saya memberikan rasa hormat untuk itu" kata Trump sebagaimana dilansir CNBC International.
Dengan adanya harapan tersebut, dolar meraih momentum penguatan kembali, dan lawan-lawannya pun berhasil dipukul balik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2MEi4R8
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment