Mata Uang Negeri Ratu Elizabeth ini mendapat sentimen positif dari Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson yang menyatakan mempersiapkan negosiasi Brexit sebelum deadline 31 Oktober.
Penasehat Luar Negeri PM Johnson, David Frost, akan bertandang ke Brussels pada hari Rabu untuk membahas alternatif Perjanjian Penarikan (withdrawal agreement) Brexit, sebagaimana dilansir harian The Telegraph sebagaimana dikutip Reuters.
PM Johnson sebelumnya sudah mendapat dukungan dari Kanselir Jerman dan Presiden Perancis untuk membuka kembali negosiasi Brexit.
Pada Rabu pekan lalu, saat PM Johnson berkunjung ke Berlin, Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengatakan Uni Eropa akan memikirkan solusi praktis untuk "backstop" yang ingin dihapus oleh Inggris.
No-deal Brexit merupakan kondisi Inggris keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan apapun, yang dikhawatirkan akan membawa ekonomi Inggris ke jurang resesi. Kini dengan dukungan dari Merkel, negosiasi sepertinya bisa dibuka kembali. Merkel mengatakan Inggris harus memberikan solusi terkait "backstop" dalam 30 hari.
Selanjutnya PM Johnson bertandang ke Paris, hasilnya lagi-lagi positif. Presiden Prancis Emanuel Macron mengatakan Perjanjian Penarikan (withdrawal agreement) bisa diamandemen untuk memungkinkan Inggris keluar dari Uni Eropa dengan kesepakatan.
Macron juga mengulangi pernyataan Merkel dimana masalah "backstop" harus ada solusi dalam 30 hari. Dengan dukungan dari dua tokoh besar tersebut, pelaku pasar bisa melihat adanya peluang Inggris terhindar dari no-deal Brexit.
Dengan dukungan kedua pemimpin di Eropa tersebut, serta rencana PM Johnson untuk melakukan perundingan, pasar memiliki harapan akan adanya kesepakatan Brexit, sehingga perekonomian Inggris terhindar dari guncangan hebat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2KZUxIn
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment