Menurutnya, terdapat tiga hal yang menjadi poin penting dalam pembangunan. Pertama, untuk perencanaan dan pengembangan kawasan, pihaknya menjadwalkannya sampai pertengahan tahun depan.
"Kemudian untuk prasarana dasar, jalan, bendungan, air, sanitasi, itu kita desain mulai sekarang, karena sudah ada lokasinya. Sampai dengan pertengahan tahun depan groundbreaking untuk dilaksanakan fisiknya. Insya Allah mulai tahun depan," ujarnya di kompleks parlemen Senayan Jakarta, Senin (26/8/2019).
Ketiga, untuk perumahan dan perkantoran juga sama, dijadwalkan mulai tahun depan pelaksanaannya. Konsep pembangunan secara umum dilakukan dengan metode design and build.
"Design and build itu lebih cepat. Seperti waktu kemarin pengalaman renovasi dan pembangunan GBK [Gelora Bung Karno] untuk Asian Games, itu kalau kita pakai tradisional konvensional nggak akan selesai," katanya.
Basuki menjelaskan, dengan metode konvensional pembangunan bisa sangat lambat. Pemerintah harus lebih dulu merancang desain dengan cara lelang tender kepada konsultan. Setelah desain ditetapkan, baru masuk ke tahap lelang tender konstruksi. Hal ini memakan banyak waktu.
"Tapi kalau design and build kita punya kriteria desain sehingga bisa ditenderkan kontraktornya dengan konsultannya sendiri, langsung desain langsung pekerjaan [fisik]."
"Itu hanya bisa untuk yang misalnya jalan, bendungan. Tapi kalau rumah, kantor, kan tergantung arsitekturalnya, mungkin agak detail lagi," lanjutnya.
(hoi/hoi)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2ZqBKOp
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment