Friday, August 23, 2019

Hutan Amazon Terbakar, Madonna dan CR7 "Teriak-teriak"

Jakarta, CNBC Indonesia - Kebakaran di hutan hujan Amazon menjadi topik pembicaraan dunia. Sejumlah pihak menyayangkan kebakaran yang terus meluas dalam beberapa hari terakhir. Beberapa selebritis dan tokoh dunia pun "berteriak" di akun sosial media mereka, meminta perhatian dunia. 

Penyanyi Maddona misalnya, melalui twitternya, wanita berusia 61 tahun ini meminta pemerintah Brazil tegas memadamkan api. "Api berkobar dan Amazon terus terbakar ......... Ini menghancurkan Brasil - bagi penduduk asli yang tinggal di sana dan spesies tanaman dan hewan yang menjadikan ini Hutan keanekaragaman hayati yang paling penting. !!! Presiden Bolsonaro tolong ...," tulisnya di twitter.

Pemain sepak bola Christiano Ronaldo juga mengutarakan hal yang sama. Dalam tweeter, ia bahkan menyerukan hastaq #prayforamazonia. "Hutan hujan Amazon memproduksi lebih dari 20% oksigen dunia dan kebakaran sudah terjadi selama 3 minggu. Ini tanggung jawab kita untuk selamatkan planet ini," tulisnya.


Selain para pesohor dunia hiburan, petinggi negara dan lembaga internasional pun juga memberi tanggapan soal kebakaran parah hutan amazon. Presiden Prancis Emmanuel Macron bahkan menyebut, kebakaran hutan hujan di Brazil itu sebagai "krisis internasional".

"Rumah kita terbakar. Jelas," kata Macron di twitternya. "Hutan hujan amazon -paru-paru yang memproduksi 20% oksigen di planet ini - tengah terbakar. Ini krisis internasional. Anggota G7, ayo kita diskusikan hal mendesak ini dalam dua hari! #ActForTheAmazon!,".

Hal senada juga diungkapkan sekjen PBB Antonio Guterres. Ia bahkan berujar dirinya sangat konsern pada efek yang bisa ditimbulkan dari kebakaran ini. "Di tengah krisis pemanasan glonal, kita tidak bisa membiarkan kerusakan lebih parah lagi terjadi pada sumber oksigen dan keragam hayati kita," katanya.

Hutan hujan Amazon yang terletak di Brazil telah mengalami kebakaran parah selama beberapa hari terakhir. Bahkan, menurut laporan, kebakaran ini merupakan yang terparah sejak tahun 2013.

Dari data satelit Institut Nasional untuk Penelitian Luar Angkasa (Inpe), terdeteksi lebih dari 74.000 kebakaran antara Januari hingga Agustus, jumlah tertinggi sejak pencatatan dimulai pada 2013. Lembaga itu mengatakan pihaknya telah mengamati lebih dari 9.500 kebakaran hutan sejak Kamis.

"Sebagian besar kebakaran terjadi di kawasan Amazon. Data satelitnya menunjukkan peningkatan 84% pada periode yang sama pada 2018," kata lembaga itu, mengutip BBC News.

Pada periode yang sama tahun 2018 hanya terjadi kurang dari dari 40.000 kebakaran hutan di area tersebut, kata lembaga itu. Sementara kebakaran terburuk terakhir kali terjadi pada 2016, di mana ada lebih dari 68.000 kebakaran pada periode itu.

Amazon merupakan hutan hujan terbesar di dunia yang menjadi paru-paru dunia, dan memiliki simpanan karbon vital yang memperlambat laju pemanasan global. Hutan ini juga merupakan rumah bagi sekitar tiga juta spesies tumbuhan dan hewan, dan satu juta penduduk asli.

Inpe menyebut kebakaran hutan seperti ini sering terjadi pada musim kemarau di Brasil tetapi lembaga itu juga mengatakan musibah ini juga terjadi karena ulah manusia.

"Mereka (orang-orang) juga sengaja memulai upaya untuk secara ilegal melakukan deforestasi lahan untuk peternakan," katanya. "Musim kemarau menciptakan kondisi yang menguntungkan untuk penggunaan dan penyebaran api, tetapi menyalakan api adalah pekerjaan manusia, baik sengaja atau tidak sengaja,".

[Gambas:Video CNBC] (sef/gus)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2Znb5BU
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment