Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan saat ini kondisi global masih penuh tantangan bagi seluruh negara di dunia. Tidak hanya bagi negara berkembang, negara maju juga menunjukkan perlemahan perekonomian karena tendensi dagang memanas dan juga Brexit.
Menurutnya jika tantangan ini berlanjut hingga tahun depan, maka dikhawatirkan akan terjadinya resesi dari negara-negara maju. Dengan demikian maka ekonomi akan semakin turun dan demand dunia melemah.
"Dengan adanya pertumbuhan yang melemah dan perdagangan internasional yang melemah, maka seluruh indikator menunjukkan bahwa apabila tren ini berlanjut, maka tahun 2020 dikhawatirkan akan terjadi resesi, terutama di negara-negara maju," ujar Sri Mulyani di Ruang Rapat Komisi Xi, Jakarta, Rabu (28/8/2019).
Menurutnya, dengan kondisi ini maka banyak negara yang merespon dengan membuat kebijakan terutama dengan kebijakan fiskal dan moneternya. Kebijakan ini sudah memasukkan kekhawatiran mengenai pelemahan ekonomi global, perdaganan global hingga terjadinya resesi.
"Jadi fiskal dan moneter dari para policy makers dari negara-negara, terutama yang sudah mengalami tren atau tanda-tanda pelemahan seperti Jerman, Eropa, negara-negara di Meksiko, Brazil, Argentina, semua sudah masuk dalam pertumbuhan negatif," jelasnya.
Lanjutnya, bahkan negara-negara Eropa lebih mendapatkan tantangan karena adanya tambahan ketidakpastian dari Brexit. Ini menambahkan potensi proyeksi penurunan ekonomi mereka.
"Sehingga, dari sisi kebijakan, baik fiskal maupun moneter diperkirakan akan jadi lebih supportive dan ini diharapkan bisa menetralisir potensi terjadinya perlemahan yang berlanjut atau resesi," tegasnya.
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2MFa2r7
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment