Diungkap oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, ia mengatakan kedua pimpinan sempat membahas kerja sama antara dua pelat merah migas tersebut.
"Hal lain yang dibahas mengenai kerja sama antara Petronas dan Pertamina, nanti kita akan tindak lanjut," kata Retno, Selasa (27/8/2019).
Intinya, kata dia, Pertamina dan Petronas ingin memperkokoh kolaborasinya termasuk menggarap proyek-proyek yang ada di luar negeri. "Jadi kalau ada kesempatan untuk proyek luar atau negara lain, mereka sudah punya kolaborasi untuk kerjakan bersama."
Retno sendiri mengatakan tindak lanjut pembahasan Jokowi dan Sultan Abdullah ini semestinya langsung ditindaklanjuti oleh kedua perusahaan. Baik Petronas maupun Pertamina, kata dia, diminta duduk bersama untuk bicara mengenai proyek-proyek yang dapat dilakukan keduanya.
Sejauh ini, Pertamina dan Petronas juga pernah bertemu beberapa kali dan menjalin hubungan bisnis. Terakhir adalah terkait jual beli minyak mentah, di mana di semester II tahun ini nilainya mencapai US$ 133 juta. "Jual beli ini akan dilanjutkan untuk 2020 dengan nilai lebih banyak."
Tetapi yang diinginkan adalah lebih dari sekedar kegiatan jual beli, harus ada kerja sama yang sifatnya strategis. "Nah yang strategis itu kita bahas adalah bagaimana keduanya berkolaborasi untuk garap proyek pihak ketiga."
(gus/gus)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2Zst99K
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment