Thursday, August 22, 2019

Stimulus ECB Makin Terang Benderang, Euro Batal Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang euro bergerak fluktuatif antara menguat atau melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (22/8/19) sore ini. Rilis data ekonomi dari zona euro yang cukup bagus belum mampu mendongkrak kinerja mata uang 19 negara ini.

Pada pukul 19:40 WIB, euro diperdagangkan di kisaran US$ 1,1077 atau melemah 0,05% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Data aktivitas bisnis yang terdiri dari sektor manufaktur dan jasa di zona euro membaik di bulan ini. Indeks aktivitas manufaktur Prancis menunjukkan ekspansi setelah berkontraksi pada bulan Juli. Data yang dirilis oleh ISH Markit ini menunjukkan angka indeks 51 untuk bulan ini, dibandingkan bulan sebelumnya 49,7.

Indeks ini merupakan hasil survei dari manajer pembelian sehingga disebut juga purchasing managers' index (PMI). Angka 50 menjadi ambang batas, di atas 50 menunjukkan ekspansi atau peningkatan aktivitas, sementara di bawah 50 menunjukkan kontraksi atau aktivitas yang memburuk.

Data aktivitas sektor jasa Prancis menunjukkan angka 53,3, lebih tinggi dari sebelumnya 52,6.


Kemudian dari Jerman indeks sektor manufaktur dan jasa masing-masing dirilis 43,6 dan 54,4, dibandingkan bulan sebelumnya 43,2 dan 54,5.

Sektor manufaktur Jerman sudah mengalami kontraksi selama tujuh bulan beruntun, meski angka indeksnya sedikit membaik.

Terakhir data dua sektor tersebut dari zona euro secara keseluruhan masing-masing sebesar 47,0 dan 53,4, naik dari bulan Juli sebesar 46,5 dan 53,2.
Pasca rilis data tersebut euro memang sempat menguat, tetapi tidak lama kembali melemah. Pelaku pasar sepertinya sudah berfokus pada potensi gelontoran stimulus moneter dari European Central Bank (ECB) bulan September nanti.


Risalah rapat kebijakan moneter ECB bulan Juli yang dirilis pukul 18:30 WIB tadi menunjukkan para anggota dewan mulai cemas akan pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dari prediksi dan gelontoran paket stimulus moneter dianggap jalan terbaik untuk meredam pelambatan.

Paket yang dimaksud bisa berupa pemangkasan suku bunga, pembelian aset atau quantitative easing, serta perubahan panduan suku bunga. Rilis risalah tersebut semakin jelas menunjukkan ECB akan menggelontorkan stimulus pada bulan September, yang masih menjadi pertanyaan seberapa besar stimulus yang akan diberikan.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

(pap/pap)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/3213YwR
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment