Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang euro melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (28/8/19) akibat kisruh politik di Inggris. Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson berencana untuk membekukan Parlemen Inggris, sehingga kemungkinan terjadinya no-deal Brexit semakin meningkat.
Euro sempat turun ke level US$ 1,1072 sebelum memangkas pemangkasan dan berada di level US$1,1082 pada pukul 20:50 WIB di pasar spot, berdasarkan data Refinitiv.
PM Johnson pada Rabu pagi waktu setempat mengatakan akan membekukan Parlemen Inggris setelah kembali dari reses musim panas.
Parlemen sebelumnya sudah membuat undang-undang mencegah pembekuan. Dengan undang-undang tersebut, PM Johnson harus mendapat persetujuan parlemen saat mengeksekusi Brexit.
Namun PM Johnson bisa menjalankan Brexit tanpa persetujuan Parlemen Inggris, dengan syarat parlemen harus dibekukan. Pembekuan parlemen tetap harus melalui persetujuan Ratu. Jika itu terjadi, maka Johnson bisa secara leluasa membawa Inggris keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan apapun alias no-deal Brexit.
No-deal Brexit mengacu pada keluarnya Inggris dari Uni Eropa tanpa kesepakatan apapun pada 31 Oktober nanti. Jika hal tersebut terjadi, perekonomian Inggris diprediksi akan terpukul dan masuk ke jurang resesi.
Resesi yang terjadi di Inggris tentunya bisa saja ikut merembet ke berbagai negara di Benua Biru. Kondisi ekonomi zona euro yang masih melambat tentunya akan semakin terpukul jika no-deal Brexit sampai terjadi.
Risalah rapat kebijakan moneter ECB bulan Juli yang dirilis pada 22 Agustus lalu menunjukkan para anggota dewan mulai cemas akan pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dari prediksi dan gelontoran paket stimulus moneter dianggap jalan terbaik untuk meredam pelambatan.
Paket yang dimaksud bisa berupa pemangkasan suku bunga, pembelian aset atau quantitative easing, serta perubahan panduan suku bunga. Rilis risalah tersebut semakin jelas menunjukkan ECB akan menggelontorkan stimulus pada bulan September, yang masih menjadi pertanyaan seberapa besar stimulus yang akan diberikan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/34agwUC
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment