Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa jam lagi bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) akan mengumumkan suku bunga acuannya. Pelaku pasar dari berbagai belahan dunia sudah pasti menanti pengumuman yang akan memberi dampak yang luas.
Dolar AS masih cukup perkasa jelang pengumuman tersebut. Pada pukul 20:20 WIB, indeks dolar berada di level 98,34 atau menguat 0,08%, berdasarkan data Refinitiv. Indeks ini dibentuk dari enam mata uang yakni euro, yen, poundsterling, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss. Indeks ini juga dijadikan acuan kekuatan dolar terhadap mata uang lain.
Dolar terpantau menguat melawan keenam mata uang tersebut. Euro, yen, dan poundsterling yang berkontribusi besar terhadap pembentukan indeks dolar melemah masing-masing 0,12%, 0,5%, dan 0,26%.
The Fed yang mungkin tidak akan memangkas suku bunga pada pukul 1:00 WIB dini hari nanti memberikan kekuatan bagi dolar AS.
Hanya dalam waktu dua hari, probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed turun drastis. Piranti FedWatch milik CME Group siang tadi menunjukkan pelaku pasar melihat probabilitas The Fed memangkas suku bunga 25 basis poin (bps) menjadi 1,75%-2% sebesar 54,2%. Sementara malam ini kembali naik menjadi 70,4%.
Namun jika dibandingkan pekan lalu, probabilitas tersebut lebih dari 90%. Ini berarti ada perubahan signifikan dibenak para pelaku pasar akan potensi dipangkasnya suku bunga kali ini.
Grafik: Probabilitas Suku Bunga The Fed
Sumber: CME Group |
Kenaikan tajam harga minyak mentah menjadi penyebab perubahan peta probabilitas tersebut, selain juga beberapa data ekonomi dari AS yang cukup bagus serta ekspektasi adanya kesepakatan dagang sementara AS dengan China.
Kenaikan harga minyak mentah tentunya akan berdampak pada naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) di AS, dan bisa berdampak pada kenaikan inflasi.
Inflasi merupakan salah satu acuan The Fed dalam memangkas suku bunga. The Fed berpeluang menahan suku bunganya akan inflasi di AS tidak melesat terlalu tinggi akibat kombinasi kenaikan harga BBM dan pemangkasan suku bunga.
Bagaimanapun juga, dipangkas atau tidaknya suku bunga akan terjawab beberapa jam lagi, selain suku bunga konferensi pers Pimpinan The Fed, Jerome Powell, juga akan menjadi perhatian pelaku pasar untuk melihat arah kebijakan bank sentral paling powerful di dunia ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)from CNBC Indonesia https://ift.tt/2M47aRM
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment