Thursday, November 7, 2019

AS-China Mesra, Dow Jones Siap 'Loncat' 126 Poin Nanti Malam

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Wall Street di AS diprediksi akan dibuka menguat pada perdagangan keempat di pekan ini, Kamis (7/10/2019) nanti malam.

Hingga pukul 17:15 WIB, kontrak futures indeks Dow Jones mengimplikasikan kenaikan sebesar 126 poin, sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite diimplikasikan naik masing-masing sebesar 13 dan 51 poin.

Perkembangan terkait perang dagang AS-China yang positif menjadi faktor yang mendorong pelaku pasar saham AS untuk melakukan aksi beli.


China mengabarkan bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan dengan AS untuk menghapuskan bea masuk tambahan yang sudah dikenakan oleh masing-masing negara selama perang dagang berlangsung, seperti dilansir dari CNBC International.
Juru Bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng mengabarkan bahwa kedua belah pihak telah setuju untuk secara bersama-sama menghapuskan bea masuk yang menyasar produk impor dari masing-masing negara senilai ratusan miliar tersebut.

Dirinya kemudian menambahkan bahwa kedua belah pihak kini telah semakin dekat untuk menandatangani kesepakatan dagang tahap satu, menyusul negosiasi yang konstruktif dalam dua pekan terakhir.

Sebelumnya, ada kabar yang kurang mengenakan terkait perang dagang AS-China. Melansir CNBC International, Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping kemungkinan tak akan bertemu hingga bulan Desember guna menandatangani kesepakatan dagang tahap satu.

Menurut seorang sumber dari kalangan pemerintahan AS, kedua pihak masih memerlukan waktu guna mendiskusikan poin-poin yang akan masuk ke dalam kesepakatan dagang tahap satu, beserta dengan lokasi penandatanganannya.

Kini, optimisme bahwa AS-China akan meneken kesepakatan dagang tahap satu pada bulan ini kembali membuncah dan membangkitkan optimisme pelaku pasar saham AS untuk melakukan aksi beli.

Sejauh ini, bea masuk tambahan yang dikenakan oleh masing-masing negara terbukti sudah menghantam perekonomiannya masing-masing. Belum lama ini, pembacaan awal untuk angka pertumbuhan ekonomi AS periode kuartal III-2019 diumumkan di level 1,9% (QoQ annualized), jauh melambat dibandingkan pertumbuhan pada periode yang sama tahun lalu (kuartal III-2018) yang mencapai 3,4%.

Beralih ke China, belum lama ini Beijing mengumumkan bahwa perekonomiannya hanya tumbuh di level 6% secara tahunan pada kuartal III-2019, lebih rendah dari konsensus yang sebesar 6,1%, seperti dilansir dari Trading Economics. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2019 juga lebih rendah dibandingkan capaian pada kuartal II-2019 yang sebesar 6,2%.

Untuk diketahui, laju pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2019 yang sebesar 6,2% merupakan laju pertumbuhan ekonomi terlemah dalam setidaknya 27 tahun, seperti dilansir dari CNBC International.

Dengan dihapuskannya bea masuk yang sudah dikenakan oleh masing-masing negara selama perang dagang berlangsung, ada peluang yang besar bahwa roda perekonomian AS dan China akan bisa dipacu untuk berputar lebih kencang.

Tidak ada pejabat The Federal Reserve (The Fed) yang dijadwalkan berbicara pada hari ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ank/tas)

from CNBC Indonesia https://ift.tt/2oZD0I4
via IFTTT
Share:

Related Posts:

0 Comments:

Post a Comment