Thursday, September 19, 2019

Kebijakan The Fed Tak Diikuti Bank Sentral Lain, Dolar AS KO

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Amerika Serikat (AS) loyo kurang dari 24 jam setelah bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) memangkas suku bunga acuannya (Federal Funds Rate/FFR).

Indeks dolar pada pukul 20:23 WIB berada di level 98,245 atau melemah 0,32%, berdasarkan data Refinitiv. Indeks ini dibentuk dari enam mata uang yakni euro, yen, poundsterling, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss. Indeks ini juga dijadikan acuan kekuatan dolar terhadap mata uang lain.


Dolar sebenarnya sempat menguat setelah The Fed memangkas suku bunga 25 basis poin (bps) menjadi 1,75-2% dan tidak bersikap terlalu dovish. Indeks dolar mengakhiri perdagangan Rabu dengan menguat 0,31% usai pengumuman kebijakan The Fed.

Keputusan The Fed kali ini tidak disepakati oleh semua anggota dewan (Federal Open Market Committee/FOMC) yang mengambil keputusan atau anggota voting.

Dua anggota FOMC tidak setuju The Fed memangkas suku bunga, satu lainnya meminta suku bunga dipangkas 50 bps. Bahkan untuk arah kebijakan selanjutnya di sisa tahun ini juga menunjukkan perbedaan pendapat dari semua anggota FOMC termasuk yang bukan anggota voting.

Berdasarkan Fed dot plot, lima anggota ingin suku bunga tetap seperti sebelum dipangkas (2-2,25%). Lima anggota lainnya ingin mempertahankan di level saat ini (1,75-2%), dan tujuh anggota ingin memangkas lagi sebesar 25 bps menjadi 1,5-1,75%.

Setelah The Fed, ada bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ), bank sentral Swiss (Swiss National Bank/SNB), dan bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) yang mengumumkan suku bunga pada hari ini.


Ketiga bank tersebut kompak mempertahankan kebijakan moneternya, yang membuat mata uang masing-masing menguat melawan dolar AS. BoJ mengumumkan mempertahankan suku bunga jangka pendek di -0,1% dan mengarahkan yield obligasi 10 tahun ke kisaran 0%.

Meski demikian, bank sentral pimpinan Haruhiko Kuroda tersebut membuka peluang untuk merubah kebijakannya (ke arah lebih longgar) pada bulan depan.

SNB juga sama tetap mempertahankan suku bunga acuannya -0,75%, begitu juga dengan BoE yang mempertahankan suku bunganya 0,75%. Dua bank sentral ini belum mengindikasikan akan adanya pemangkasan suku bunga.

Akibatnya perbedaan kebijakan tersebut, dolar AS melemah terhadap semua mata uang pembentuk indeksnya. Terpantau pada pukul 20:23 WIB. Euro menguat 0,31%, yen 0,43% dan poundsterling 0,17%. Sementara tiga lainnya, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss masing-masing menguat 0,16%, 0,22% dan 0,66%.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

(pap/pap)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/30AoIul
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment