Wednesday, July 31, 2019

Tertekan Sejak Pekan Lalu, Dolar Aussie Akhirnya "Bisa Nafas"

Jakarta, CNBC Indoesia -- Setelah menghadapi tekanan beruntun melawan rupiah, dolar Australia akhirnya bisa bangkit dari level terlemah sejak Desember 2016. Inflasi di Australia yang menunjukkan kenaikan membuat Mata Uang Kanguru bisa "bernafas" sementara.

Pada pukul 18:40 WIB, dolar Australia diperdagangkan di level Rp 9.657,07 atau menguat 0,28% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Data yang dirilis Badan Statistik Australia menunjukkan inflasi tumbuh 0,6% secara kuartalan di kuartal-II dari kuartal sebelumnya yang stagnan 0%. Naiknya inflasi tersebut menjadi kejutan sekaligus membuat lega pelaku pasar.

Inflasi yang rendah sebelumnya membuat bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) memangkas suku bunga dalam dua bulan beruntun masing-masing 25 basis poin ke rekor terendah 1%.

Tidak hanya itu, Gubernur RBA Philip Lowe berulang kali menyatakan suku bunga akan dipangkas lagi seandainya pertumbuhan ekonomi Australia tidak juga terakselerasi dan inflasi masih rendah.

Meski menguat, sepanjang bulan Juli dolar Australia melemah cukup signifikan, sebesar 2,62% melawan rupiah. Berikut tabel pergerakan dolar Australia melawan rupiah di pasar spot pada bulan Juli, berdasarkan data Refinitiv.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2Zl0W5u
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment