Monday, July 29, 2019

Waduh! Dolar Amerika Hari Ini "Seng Ada Lawan"

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat melawan mata uang utama lainnya pada Senin (29/7/19). Hingga hari ini, indeks dolar AS sudah menguat delapan hari berturut-turut, benar-benar "seng ada lawan" alias tidak ada yang mampu mengalahkan the greenback.

Pada pukul 20:20 WIB, indeks dolar berada di level 98,15 atau menguat 0,14%, berdasarkan data Refinitiv. Dalam delapan hari terakhir indeks dolar sudah menguat 1,4% dan saat ini berada di level tertinggi sejak 31 Mei.


Indeks dolar dibentuk dari enam mata uang yakni euro, yen, poundsterling, dolar Kanada, kroan Swedia, dan franc Swiss. Indeks ini juga dijadikan tolak ukur kekuatan dolar AS terhadap mata uang lainnya.

Adanya peluang bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) tidak akan agresif dalam memangkas suku bunga menjadi penopang penguatan dolar AS.

Sampai saat ini pelaku pasar melihat The Fed berpeluang memangkas suku bunga sebanyak tiga kali di tahun ini, yakni di pekan ini, di bulan September, dan satu lagi Desember, dengan masing-masing sebesar 25 basis poin (bps).

Hal tersebut tercermin di piranti FedWatch milik CME Group yang menunjukkan probabilitas suku bunga The Fed di 1,5%-1,75% di bulan Desember sebesar 37,1% berdasarkan data pukul 20:30 WIB. Persentase tersebut menjadi yang tertinggi dibandingkan probabilitas suku bunga lainnya. Tingkat suku bunga The Fed saat ini berada di level 2,25%-2,5%.

The Fed akan mengumumkan suku bunga pada 31 Juli (1 Agustus waktu Indonesia), Jerome Powell dan kolega pasti akan memangkas suku bunganya, begitulah ekspektasi para pelaku pasar yang juga terlihat di piranti FedWatch.

Data malam ini menunjukkan pasar melihat ada probabilitas sebesar 73,4% The Fed akan memangkas suku bunga 25 bps menjadi 2%-2,225%, dan probabilitas sebesar 26,6% suku bunga dipangkas 50 bps menjadi 1,75%-2%.

Jika ditotal, probabilitas tingkat suku bunga acuan dipangkas (baik itu 25 bps maupun 50 bps) sudah mencapai 100%, yang berarti pelaku pasar melihat suku bunga pasti akan dipangkas, tinggal realisasinya berapa basis poin.

Namun, yang paling menjadi perhatian pelaku pasar adalah outlook suku bunga ke depannya, apakah benar The Fed akan memangkas sebanyak tiga kali, atau kurang dari itu?

The Fed nantinya bisa saja bersikap tidak terlalu dovish, indikasi itu tercermin dari sikap European Central Bank (ECB) saat mengumumkan suku bunga pada Kamis pekan lalu yang terlihat tidak akan agresif dalam melonggarkan kebijakan moneter. 

Kondisi ekonomi zona euro lebih buruk dibandingkan dengan ekonomi AS. Dengan kondisi seperti itu saja ECB kemungkinan hanya akan sekali menurunkan suku bunga, dan mengaktifkan kembali program pembelian aset (obligasi dan surat berharga atau dikenal dengan quantitative easing (QE) dengan jumlah kecil.

Melihat outlook kebijakan ECB, The Fed juga berpeluang memberikan proyeksi yang sama.

Mantan ketua The Fed sebelum Jerome Powell yakni Janet Yellen menyatakan dukungan bagi Powell dkk untuk memangkas suku bunga sebesar 25 bps. Yellen menjelaskan fokus AS seharusnya mempertahankan kondisi untuk pertumbuhan ekonomi yang kuat, yang bisa mempertahankan laju ekspansi.

The Fed sebelumnya menunjukkan kekhawatiran akan pelambatan pertumbuhan ekonomi akibat perang dagang dan rendahnya inflasi.

"Saya pikir terkait dengan risikonya (pelambatan ekonomi), saya cenderung untuk memangkas (suku bunga) sedikit. Saya tidak melihat ini sebagai awal dari siklus pelonggaran moneter, kecuali terjadi perubahan kondisi ekonomi" kata Yellen, sebagaimana dikutip CNBC International.

Pernyataan Ketua The Fed yang mengakhiri masa jabatannya selama empat tahun pada Februari 2018 lalu itu juga menunjukkan peluang Powell tidak akan agresif dalam memangkas suku bunga di tahun ini.

Sangat dovish, dovish atau tidak terlalu dovish-nya The Fed akan terjawab pada Kamis 1 Agustus pukul 1:00 WIB dini hari nanti, mari kita tunggu bersama.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

(pap/pap)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/310YBNt
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment