Friday, July 26, 2019

Rogoh Rp 1 T, Emiten Milik Sandiaga Borong Saham TBIG

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan investasi yang didirikan oleh Edwin Soeryadjaja dan Sandiaga Uno, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) merogoh dana hingga Rp 1,08 triliun untuk menambah kepemilikan saham di perusahaan menara telekomunikasi yakni PT Tower Bersama Infrastucture Tbk (TBIG).

Sebelumnya Saratoga melalui anak usahanya PT Wahana Anugerah Sejahtera sudah memiliki saham TBIG sebanyak 1,33 miliar saham atau secara persentase sebanyak 30,80% per Maret 2019.

Sandi Rahayu, Kepala Divisi Hukum dan Sekretaris Perusahaan Saratoga, mengatakan pembelian saham TBIG tak hanya dilakukan perusahaan tetapi juga anak usahanya, Wahana.


Secara rinci, Saratoga membeli 23.821.704 saham TBIG dengan nilai Rp 95,29 miliar pada harga Rp 4.000/saham yang dilakukan pada 23 Juli 2019.

Sementara anak usaha SRTG, Wahana membeli saham TBIG sebanyak dua kali yakni pada 19 Juli sebanyak 149.747.238 saham dan pada 23 Juli sebanyak 95.286.817 saham pada harga sama yakni Rp 4.000/saham.

Dengan demikian total transaksi Wahana di saham TBIG yakni sebesar Rp 980,14 miliar dengan total saham sebanyak 245.034.055. Jika digabung dengan Saratoga, maka jumlah saham TBIG yang dibeli mencapai 268.855.759 saham atau senilai Rp 1,08 triliun. 

"Perseroan dan anak usaha Wahana Anugerah Sejahtera telah membeli saham TBIG dengan tujuan investasi," kata Sandi Rahayu, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (26/7/2019).

Tower Bersama Infrastructure adalah perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi bagi penempatan menara BTS (base transceiver station) oleh para operator telekomunikasi di Indonesia. Situs resmi TBIG mencatat, Saratoga Group dan PT Provident Capital Indonesia menjadi pemegang saham perusahaan.

Mengacu data pemegang saham pada 30 Juni 2019, Provident memegang 25,52% saham TBIG, sementara Wahana 29,44%, sisanya investor lainnya yakni sebanyak 45,04%.

Sebagai perbandingan, per Maret 2019, pemegang saham TBIG yakni:

- Wahana 30,80%
- Provident 26,70%
- Winato Kartono 0,63%
- Edwin Soeryadjaja 0,33%
- Hardi Wijaya Liong 0,32%
- Budianto Purwahjo 0,02%
- Herman Setya Budi 0,02%
- Helmy Yusman Santoso 0,01%
- Gusandi Sjamsudin 0,01%
- Investor publik 41,16%

Selain TBIG, Saratoga yang didirikan pada tahun 1998 ini juga berinvestasi di Adaro Energy sejak tahun 2001. Bahkan perseroan memfasilitasi Adaro untuk menjadi perusahaan batu bara pit-to-port yang terintegrasi dan pada 2008 mengantarkan Adaro menjadi IPO (penawaran saham perdana) terbesar di pasar modal Indonesia.

Sandiaga memiliki 22,31% saham Saratoga, sementara Edwin sebanyak 31,054% per Maret 2019.

Pada 10 Juli lalu, TBIG juga baru mengeluarkan dana Rp 105,27 miliar untuk membeli saham PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) sebanyak 476.330.959 saham di harga Rp 221/saham.

Dengan demikian kepemilikan TBIG di saham GOLD mencapai 652.576.009 saham atau 51,09%. Pembelian ini merupakan eksekusi hak dalam penerbitan saham baru GOLD dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.

(tas/hps)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2Zdby6v
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment