Friday, July 26, 2019

Minyak Pertamina Tumpah di Karawang, Bagaimana Lifting RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Tumpahan minyak dan gelembung gas menyebar di garis pantai laut utara Jawa sejak dua pekan lalu. Diketahui, tumpahan terjadi akibat insiden di blok migas milik anak usaha PT Pertamina (Persero). 

Insiden terjadi di lokasi pemboran lepas laut milik PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (ONWJ) sejak 12 Juli lalu, akibat aktivitas re-entry saat pengeboran di sumur YYA-I, proyek YY, anjungan YYA.


 
Proyek ini direncanakan mulai produksi pada September tahun ini dan diperkirakan menyumbang tambahan produksi minyak 4.065 barel per hari (bph) dan gas 25,5 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/mmscfd). 

Produksi dari Lapangan YY akan digunakan seluruhnya untuk kepentingan dalam negeri sehingga menjadi pendorong roda perekonomian industri di sekitar wilayah kerja PHE ONWJ. Lapangan YY memiliki potensi cadangan minyak 4 juta barel dan gas 21,2 miliar kaki kubik. 

Dengan adanya insiden ini, mau tidak mau Pertamina harus mematikan sumur dan mencegah tumpahan minyak lebih banyak. Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Dharmawan Samsu menuturkan, kejadian ini jelas akan berdampak pada target produksi secara keseluruhan.

"Jelas akan menimbulkan dampak ke produksi. Dia harusnya start up di September 2019, tapi di-take out dari rencana produksi tahun ini," kata Dharmawan di kantor pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (25/7/2019).

Lalu, apakah ini akan berdampak pada target lifting nasional?

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto menuturkan, memang ada kemungkinan kejadian ini akan berdampak pada target lifting. Sebab, berdasarkan data SKK Migas, proyek YY sudah masuk dalam daftar proyek strategis yang akan beroperasi di tahun ini.

Namun, imbuh Djoko, jumlahnya tidak signifikan.

"Target (lifting) kita berapa? 775 ribu BOPD kan, ini kan ga sampai 5.000 BOPD kan? Taruh lah 3.000 BOPD ya, nah 3.000 dibagi 775 ribu itu berapa persen? 0,38%, nah kecil kan tidak sampai 1%," terangnya.

Ia pun menegaskan, saat ini ada dua fokus yang akan dilakukan untuk menangani kejadian ini, yang pertama adalah mengangkut tumpahan minyak, dan kedua mematikan sumur yang menyemburkan minyak agar tidak terjadi tumpahan yang lebih besar lagi. (gus)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2LLZZ34
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment