Saturday, July 27, 2019

Catat! Ini Deretan Saham yang Meroket dalam Sepekan

Jakarta, CNBC IndonesiaIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan ini hanya sekali sempat melipir ke zona hijau, namun harus pasrah menjadi pecundang di kawasan Asia. Pasalnya, IHSG melemah hingga 2,03% dan terperosok di bawah level psikologis 6.400 dengan ditutup di 6.325,24.

Momok dari pelemahan IHSG adalah sikap Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) yang memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya.

Pelaku pasar pun khawatir bahwa Bank Sentral AS/The Fed tidak akan terkaku agresif dalam melonggarkan kebijakan moneter mereka yang akan diputuskan akhir bulan ini.

Hal ini dikarenakan, Benua Biru dengan perekonomian yang lebih lesu saja tidak terlalu dovish, jadi tidak ada tekanan bagi The Fed untuk memangkas suku bunga acuan Negeri Paman Sam hingga 50 basis poin.

Nah, meskipun dalam pekan ini IHSG loyo masih ada beberapa emiten yang terus melaju, bahkan ada yang mencatatkan imbal hasil hingga lebih dari dua kali lipat.

1. PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO)

Emiten wadah logam dan kaleng, PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO) memimpin dalam klasemen top gainers pekan ini dengan mencatatkan penguatan 133,06%, dari Rp 605/saham menjadi Rp 1.410/saham.

Namun, karena lonjakan harga saham yang terlampau tinggi selama pekan ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) bahkan menghentikan sementara perdagangan saham PICO (suspensi) di pasar tunai dan reguler hingga dua kali.

Setelah sebelumnya disuspen pada 24 Juli, perdagangan saham PICO dibuka lagi keesokannya (25/7/2019). Namun, selang sehari, BEI kembali membekukan transaksi saham perusahaan.

2. PT Bliss Properti Indonesia Tbk (POSA)

Harga saham PT Bliss Properti Indonesia Tbk (POSA) melesat 64,71% menjadi Rp 336/saham, dimana ini membuat perusahaan berhasil menduduki posisi runner up top gainers.

Sebelumnya saham POSA sempat ramai sepekan lalu, karena gerak akrobatik saham yang baru tercatat di BEI ini memakan korban. Berdasarkan surat yang beredar di kalangan pelaku pasar, salah satu investor, Jidin Napitupulu melalui kantor hukum Timotius & Partners Law Firm, menduga POSA melakukan tindakan menyesatkan, manipulasi, dan menipu yang merugikan para investor ritel

3. PT Sentra Food Indonesia Tbk (FOOD)

Saham PT Sentra Food Indonesia Tbk (FOOD) juga masuk dalam jajaran top gainers pekan ini karena berhasil menguat 58,27% dan menutup perdagangan akhir Juli dengan harga Rp 220/saham.

FOOD adalah emiten yang dipimpin Agustus Sani Nugroho dengan bisnis pengolahan makanan jadi seperti sosis, sosis besar (pepperoni), dan bakso dengan merek Villadrop Premium, Villa, Kemfood, Yangini, Chami, dan Chief's.

4. PT Yanaprima Hastapersada Tbk (YPAS)

PT Yanaprima Hastapersada Tbk (YPAS) merupakan emiten produsen plastik yang memulai kegiatan operasionalnya pada bulan Juli 1997. Sepanjang pekan, harga saham YPAS meroket 55,28%, dari Rp 332/saham menjadi Rp 500/saham.

Emiten satu ini tergolong emiten yang tidak terlalu aktif diperdagangkan. Pasalnya, meskipun membukukan imbal hasil yang tinggi, tetapi nilai tranksasi saham YPAS dalam seminggu ini hanya sebesar Rp 25,2 juta dan tidak ada investor asing yang membukukan transaksi.

5. PT Duta Intidaya Tbk (DAYA)

Sepanjang pekan ini, harga saham PT Duta Intidaya Tbk (DAYA) naik 44,86% ke level Rp 310/unit, dimana total nilai transaksi yang tercatat hanya Rp 12,3 juta.

Daya merupakan peritel kesehatan yang baru berdiri di tahun 2005 dan memegang merek dagang 'Watsons'. Hingga akhir Maret 2019 total pendapatan perusahaan tumbuh 86,33% menjadi Rp 216,66 miliar. Sayangnya, meski pendapatan bertambah, DAYA tetap mencatat rapor merah dengan merugi Rp 6,75 miliar.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(dwa/dru)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2ZgWRza
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment