"Dengan mempertimbangkan bahwa konflik yang berkepanjangan, serta situasi politik dan keamanan yang membahayakan di Yaman telah menghambat pelaksanaan tugas dan misi diplomatik di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Sana'a, pemerintah memandang perlu menutup sementara dan menghentikan kegiatan operasional KBRI di negara tersebut," tulis rilis itu.
Selain menghentikan operasi, dalam rilis juga disebutkan bahwa alokasi anggaran untuk KBRI Sana'a juga turut dihentikan. Para personel yang bertugas juga dipindahtugaskan ke KBRI Muscat, Oman.
"Pembukaan kembali KBRI Sana'a dapat dilakukan jika situasi dan kondisi setempat sudah kondusif."
Saat ini Yaman sedang terlibat konflik dengan Arab Saudi. Koalisi Saudi yang didukung Barat telah melakukan intervensi militer di Yaman sejak 2015. Mereka melawan kaum pemberontak Houthi demi mencoba untuk mengembalikan pemerintah yang diakui secara internasional di wilayah itu.
Konflik perebutan kekuasaan ini telah membuat kedua negara saling serang menembakkan rudal. Mengutip Al-Jazeera, perang ini telah menewaskan puluhan ribu warga Yaman.
Pada Rabu, ACLED mengumumkan dalam proyeksi baru perang saudara Yaman telah merenggut setidaknya 91.600 nyawa, tidak termasuk kematian yang disebabkan oleh bencana kemanusiaan terkait perang seperti kelaparan dan kolera.
ACLED adalah sebuah badan non-pemerintah yang mengumpulkan dan menganalisis data tentang kekerasan politik di seluruh dunia. Laporan tersebut menunjukkan bahwa koalisi yang dipimpin Saudi dan sekutunya bertanggung jawab atas sebagian besar kematian warga sipil Yaman.
[Gambas:Video CNBC] (miq/miq)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2Yn8nMp
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment