Thursday, July 25, 2019

Capex Rp 200 M, Bank Jatim Siap Gandeng Gojek, Grab, dan OVO

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BJTM) mengalokasikan dana belanja modal hingga Rp 200 miliar tahun ini yang sebagian besar akan diserap untuk kebutuhan digitalisasi guna meningkatkan layanan perusahaan, termasuk digitalisasi dengan menggandeng raksasa startup Indonesia.

"Total capex [capital expenditure] sekitar Rp 200 miliar. Sebesar 60% [atau Rp 120 miliar], untuk digital banking, plus untuk peningkatan kualitas SDM, programmer dan lainnya," kata Ferdian Timur Satyagraha, Direktur Keuangan Bank Jatim, dalam program Closing Bell di CNBC Indonesia, Kamis (25/7/2019).

Pada Maret lalu, dia menjelaskan perseroan sudah memfasilitasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan pembayaran non-tunai lewat layanan terbaru QR code, yang dinamakan Jatimcode. Bahkan saat ini sudah ada kemitraan dengan sedikitnya 2.000 merchant untuk layanan tersebut.



"Tujuannya juga agar merchant bisa menempatkan dana murah di Bank Jatim," katanya.

Guna mendorong layanan digital lebih kuat, 2 bulan lalu perseroan sudah 

menjalin kerja sama dengan Grab dan dalam proses menggandeng perusahaan startup unicorn lainnya yakni Gojek dan layanannya Gopay dan Gobills. Selanjutnya target lainnya adalah OVO.

Selain itu, perseroan juga membuka potensi kerja sama dengan perusahaan layanan pembayaran milik BUMN yakni Linkaja.

"Grab 2 bulan lalu sudah, Gojek dan Gopay, dan Gobilling kan dikembangkan kerja sama sebulan ke depan ini. Ini adalah bagian dari market yang kami harus masuk, kolaborasi. Untuk Linkaja belum, dalam waktu dekat juga akan ke OVO. Adapun untuk Linkaja, kalau rekan-rekan dari Linkaja membuka inisiasi kami siap," katanya.

Direktur Utama Bank Jatim yang baru, Hadi Santoso, dalam keterangan resminya mengatakan perseroan terus berupaya menerapkan inovasi-inovasi dalam melakukan digitalisasi layanan perbankan pada Semester I ini. Selain Jatimcode, selama semester I 2019, Bank Jatim juga meluncurkan e-form kredit.

Hingga Mei 2019, posisi laba bersih Bank Jatim sebesar Rp 658,73 miliar atau tumbuh 7,62 % (YoY), aset Bank Jatim sebesar Rp 65,97 triliun atau tumbuh 10,29 % (YoY).

Dari segi bisnis, kredit Bank Jatim tumbuh 8,16 % (YoY) atau sebesar Rp. 34,76 triliun, sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Jatim naik 11,88 % atau sebesar Rp 55,4 triliun dengan CASA ratio 67,66% atau bertahan di atas 65% selama lebih dari 15 tahun.

CASA ratio adalah rasio dana murah atau current account saving account (CASA) terhadap total DPK.

Simak video tentang Bank Jatim di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]

(tas/roy)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/32SWLzZ
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment