Untuk perdagangan hari ini Kamis (19/9/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak menguat. Rentang pergerakannya diperkirakan berada pada level 6.250 hingga 6.350.
Dari bursa Wall Street Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama ditutup bervariatif. indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup naik 0,13%, indeks S&P 500 terangkat 0,03%, dan Nasdaq negatif 0,11%.
Dini hari tadi waktu Indonesia, Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 1,75-2%. Federal Funds Rate sudah turun dalam dua bulan beruntun.
"Informasi yang diterima sejak rapat bulan lalu mengindikasikan bahwa pasar tenaga kerja tetap kuat dan aktivitas ekonomi tumbuh secara moderat. Meski konsumsi rumah tangga tetap tumbuh, tetapi investasi tetap melambat dan ekspor melemah.
"Dengan memperhatikan perkembangan ekonomi global dan proyeksi ekonomi dalam negeri serta laju inflasi yang minimal, Komite memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan menjadi 1,75-2%. Kebijakan ini diharapkan mendukung ekspansi ekonomi, pasar tenaga kerja, dan inflasi," sebut keterangan tertulis The Fed.
Dalam konferensi pers usai rapat, Ketua Jerome 'Jay' Powell mengindikasikan kemungkinan penurunan suku bunga acuan lebih lanjut. Syaratnya adalah jika perlambatan ekonomi semakin terasa.
"Kalau ekonomi turun, maka siklus penurunan suku bunga yang lebih ekstensif adalah hal yang layak. Kami akan sangat bergantung kepada data (data dependent), kami tidak akan menentukan arah sebelumnya, kami akan membuat keputusan dari rapat ke rapat. Untuk saat ini, sepertinya yang kami lakukan sudah cukup," jelas Powell, seperti diwartakan Reuters.
Dari dalam negeri, investor lokal bisa dikatakan menjadi tuan di negerinya sendiri dengan mampu mendorong IHSG menguat. Adapun investor asing masih membukukan jual bersih (net sell), meski angkanya hanya sebesar Rp 164 miliar di pasar reguler, angka tersebut lebih rendah dibandingkan net sell kemarin yang mencapai Rp 635 miliar.
Secara teknikal, IHSG masih berpeluang menguat pada perdagangan esok hari seiring terbentuknya pola lilin putih (white candle) yang menggambarkan potensi penguatan.
IHSG juga terlihat mulai menyentuh garis rata-rata nilainya dalam lima hari (moving average/MA5) yang diwakili garis berwarna hijau, yang dapat diartikan arahnya cenderung menguat secara jangka pendek.
Sumber: Refinitiv
|
TIM RISET CNBC INDONESIA(yam/hps)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2LBZQhd
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment