Monday, September 9, 2019

Kian Melek Investasi, Investor Milenial Genggam 50% SBN Ritel

Jakarta, CNBC Indonesia - Minat investor milenial berinvestasi di instrumen surat utang ritel milik negara kian masif. Data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menunjukkan, hampir 50% atau separuh investor dari Surat Berharga Negara (SBN) ritel adalah milenial.

Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan, Loto Srinaita Ginting mengutarakan, minat investor milenial terus tumbuh. Kenaikan minat ini disebabkan berinvestasi di instrumen obligasi ritel kian mudah, hanya dengan Rp 1 juta para milenial sudah berinvestasi dengan imbal hasil yang lebih baik dari deposito dan ditawarkan secara daring atau online.

Tidak hanya itu, saat ini SBN ritel juga sudah bekerjasama dengan platform e-commerce seperti Tokopedia dan Bukalapak, sehingga bisa menjangkau investor lebih luas.


"Tingkat investasinya itu minimal Rp 1 juta, dulu Rp 5 juta, diturunkan, cocok untuk investor milenial karena investasinya murah," kata Loto saat berbincang dengan CNBC Indonesia di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/9/2019).

Loto mengungkapkan, pada tahun ini, Kementerian Keuangan akan menerbitkan 10 instrumen SBN ritel dengan target raihan dana sebesar Rp 60 triliun hingga Rp 80 triliun.

Terbaru, Kementerian Keuangan merilis instrumen Surat Utang Negara (SUN) ritel ini diberi nama Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR008. Untuk seri terbaru ini, mulai ditawarkan kepada masyarakat pada 5 September hingga 19 September 2019 dengan bunga 7,20% yang akan jatuh tempo pada 10 September 2021 dengan harga pembelian minimal Rp 1 juta dan maksimal Rp 3 miliar.

Ada dua instrumen lagi yang akan diterbitkan yaitu Obligasi Ritel (ORI) dan sukuk tabungan hingga akhir tahun ini.

"Dari penerbitan 7 instrumen sudah mencapai Rp 38 triliun atau sudah mencapai 63% dari target," ujarnya.


Sebagai perbandingan, saat pemerintah merilis SBR seri 007 pada Juli lalu, terkumpul dana senilai Rp 3,21 triliun, di atas target yang ditetapkan pemerintah Rp 2 triliun dan lebih tinggi dari nilai penerbitan sebelumnya yaitu SBR006 Rp 2,25 triliun.

Dari nilai tersebut, investor pembeli terbanyak yakni kalangan milenial (kelahiran 1980-2000) dengan porsi 50,85% dari total 9.956 investor.

Adapun kelas umur Gen X (kelahiran 1965-1979) menjadi kelompok pembeli kedua dengan porsi 28,16% dari total investor, diikuti Baby Boomers (1946-1964) 19,03%, tradisionalis (1928-1945) 1,63%, dan Gen Z (>2000) 0,33%.

Dari total jumlah pembeli tersebut, 229 di antaranya adalah investor loyalis SBR karena selalu membeli SBR sejak pertama kali terbitkan pada 2014.

Pemerintah pertama kali menerbitkan SBR001 pada 2014 dan jatuh tempo pada 2016 dengan nilai penerbitan Rp 2,39 triliun dan setiap tahunnya menerbitkan efek yang serupa minimal satu kali.


Investor milenial minati SBR 007

[Gambas:Video CNBC]

 

(tas/tas)

from CNBC Indonesia https://ift.tt/302JiTA
via IFTTT
Share:

Related Posts:

0 Comments:

Post a Comment