
Pada Senin (9/9/19) pukul 14:45 WIB, SG$ 1 setara dengan Rp 10.165,81. Rupiah menguat 0,33% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Rupiah terus unjuk kekuatan sejak pekan lalu. Membaiknya persepsi investor global memberikan keuntungan bagi rupiah.
Selain itu, fundamental rupiah juga sedang cukup bagus. Cadangan devisa Agustus merupakan yang tertinggi sejak Februari 2018. Data ini menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan Indonesia, karena ada keyakinan BI punya amunisi yang semakin memadai untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Berbanding terbalik dengan Indonesia, perekonomian Negeri Merlion semakin memburuk. IHS Markit melaporkan indeks aktivitas manufaktur Singapura pada Agustus sebesar 48,7. Turun tajam dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 51. Angka 48,7 tersebut menunjukkan kontraksi terbesar yang dialami sektor manufaktur Singapura dalam tujuh tahun terakhir
Data tersebut melengkapi serangkaian yang mengecewakan sebelumnya yakni pertumbuhan ekonomi yang stagnan, serta inflasi yang sangat rendah. Hal tersebut membuat pemerintah Singapura memangkas proyeksi pertumbuhan ekonominya tahun ini menjadi 0-1% dari 1,5-2,5%.
Pelemahan dolar Singapura di pasar spot juga berdampak pada kurs jual beli di dalam negeri. Berikut kurs jual beli yang diambil dari situs resmi beberapa bank pada pukul 14:45 WIB.
Bank | Kurs Beli | Kurs Jual |
BCA | 10.156,48 | 10.176,66 |
BRI | 10.123,64 | 10.261,32 |
Mandiri | 10.160,00 | 10.235,00 |
BNI | 10.218,00 | 10.157,00 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2N7hxHK
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment