
Pada akhir Oktober, ruas tol yang sudah beroperasi di wilayah Samboja adalah jalur yang menuju Kota Samarinda. Yaitu Seksi II, Seksi III, Seksi IV ditargetkan dapat dioperasikan secara fungsional akhir Oktober 2019. Jalurnya mencakup Seksi II ruas Samboja - Muara Jawa (30,975 Km), Seksi III Muara Jawa - Palaran (17,300 Km) dan Seksi IV Palaran - Samarinda (17,550 Km).
Sedangkan akses tol ke atau dari Samboja untuk ke Kota Balikpapan pada akhir Oktober belum bisa digunakan. Akses Samboja-Balikpapan baru tersambung tol operasi ditargetkan pada akhir 2019.
Jalur ini mencakup Seksi V ruas Balikpapan (Km 13) - Sepinggan (11,500 Km), Seksi I ruas Balikpapan (Km 13) - Samboja (22,025 Km), yang belum tuntas karena masih ada beberapa yang harus dikejar. Seksi I dan V bagian yang menjadi dukungan pemerintah.
"Saat ini progres konstruksi seluruhnya telah mencapai 97%. Kami optimistis untuk Seksi II hingga Seksi IV Palaran dapat dioperasikan secara fungsional akhir Oktober ini," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit, dalam keterangan resmi Jasa Marga, Senin (9/9).
Jalan tol Balikpapan-Samarinda memiliki total panjang 99,350 Km. Jalan tol menelan investasi sebesar Rp9,97 Triliun ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Jaringan jalan tol ini akan terhubung langsung Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan, yang jaraknya 11 Km dari Balikpapan.
Jalan tol ini juga akan jadi penghubung ibu kota negara dengan dua kota di sekitarnya yiatu Balikpapan dan Samarinda. Keberadaan tol ini diharapkan dapat memangkas waktu perjalanan non jalan tol yang sebelumnya mencapai 3-4jam, menjadi hanya 1 jam. Tol Balikpapan-Samarinda juga tercatat sebagai tol pertama di Kalimantan. (hoi/hoi)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2UGGmuS
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment