
Hal ini terlihat dari aliran modal asing masuk (inflow) ke dalam negeri sekitar Rp 8 triliun dalam waktu sepekan. Sedangkan sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) hingga 7 November 2019, inflow tercatat Rp 226 triliun.
Selain itu, FDI (Foreign Direct Investment) atau investasi langsung luar negeri dinilai semakin meningkat sepanjang kuartal III lalu meski ada tekanan global.
"FDI meningkat US$ 4,8 miliar selama satu triwulanan, itu juga diikuti kenaikan portfolio investment," kata Bank Indonesia.
Menurutnya, terkait investasi, pihaknya akan terus berkordinasi dengan pemerintah. Karena BI saat ini juga berupaya untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga stabilitas pasar keuangan.
Oleh karenanya ia berharap pemerintah segera mengeluarkan kebijakan untuk mempermudah perizinan untuk menarik investor berinvestasi di dalam negeri. Karena perizinan dinilai menjadi salah satu tantangan untuk membuat menarik investasi
"Kita lihat tantangan investasi yang mudah-mudahan menteri-menteri di kabinet baru sudah akan lakukan kebijakan terkait perizinan, investasi dan berikan amunisi kuat pertumbuhan ekonomi. Karena BI sudah akomodatif baik moneter ataupun makroprudensial," jelasnya.
Sementara itu, dari sisi dunia usaha juga dinilai menuju ke arah perbaikan. Kondisi dalam negeri dinilai paling penting untuk dijaga sehingga mampu bertahan ditengah tekanan global.
"Walaupun ekonomi melambat, yang kita tidak bisa hindari karena semua negara memang secara global melambat. Yang terpenting bagaimana permintaan domestik dan konsumsi investasi terus tumbuh," tegasnya.
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2quYsFl
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment