
Masing-masing BUMN mendapat alokasi berbeda, Perum Bulog mendapat 30.000 ton, lalu PT Berdikari dan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) masing-masing 10.000 ton.
Terkait impor tersebut, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Indrasari Wisnu Wardhana, mengaku sudah menerima surat penugasan para BUMN dari Kementerian BUMN.
Ketiga perusahaan itu, menurut Wisnu, tetap harus mengikuti aturan impor daging sebagaimana diatur Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan. Sampai sekarang belum ada yang mengajukan perizinan impor ke Kemendag, begitu juga dengan soal ketentuan halal.
"Artinya mereka tetap mengikuti semua ketentuan, unit usahanya harus halal. Jadi semua persyaratannya harus dipenuhi. Nah sampai saat ini belum ada yang mengajukan izin ke kami," kata Wisnu di kantor Kemendag, Jakarta, Senin (16/9/2019).
"Mungkin mereka sedang melengkapi persyaratan untuk mengurus rekomendasi," tambahnya.
Sebelum mengajukan izin impor ke Kemendag, perusahaan importir daging harus mendapat rekomendasi impor dari Kementerian Pertanian (Kementan).
Ia menjelaskan, alokasi Bulog untuk impor daging Brasil sebanyak 30.000 ton akan dipotong dari alokasi impor daging kerbau India tahun ini. Bulog mendapat alokasi impor daging kerbau India sebanyak 100.000 ton.
Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso memastikan akan mengimpor daging sapi dari Brasil sebanyak 30.000 ton menyusul surat penugasan dari Kementerian BUMN yang sudah keluar. BUMN pangan ini masih menunggu rekomendasi impor dari Kementerian Pertanian dan izin impor dari Kementerian Perdagangan. Namun, pihak Bulog bilang tak mudah.
"Surat penugasan sudah ada tapi izin impor belum ada. Nggak mudah, karena daging harus sudah dipastikan kualitas bagus, dan harus ada rekomendasi MUI, proses pemotongan gimana, sekarang belum masih ada prosesnya karena belum ada izin impor," kata Budi Waseso kepada CNBC Indonesia, Kamis (12/9/2019).
Ia mengatakan bila izin impor sudah keluar, maka proses mendatangkan daging sapi bisa berlangsung bulan depan, karena butuh proses lelang di negara asal daging sapi. (hoi/hoi)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/304io1U
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment