Wednesday, September 18, 2019

The Fed Kabulkan Keinginan Pasar, Straits Times Dibuka Ceria

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham acuan Singapura dibuka menguat pada perdagangan hari ini (19/9/2019) setelah Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserves/The Fed) memutuskan untuk kembali memangkas suku bunga acuan.

Indeks Straits Times dibuka naik 0,38% ke level 3.178,93 poin, di mana dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, 18 saham yang mencatatkan kenaikan harga, 8 saham melemah, dan 4 saham tidak mencatatkan perubahan harga.

Kemarin (18/9/2019) pelaku pasar sempat goyah, apakah Gubernur The Fed Jerome Powell akan memotong suku bunga acuan pekan ini.

Sentimen yang membuat pelaku pasar kurang pede, di antaranya situasi geopoltik di Timur Tengah yang belum kondusif dan data perekonomian Negeri Paman Sam yang cukup baik belakangan ini.

Namun, pada Kamis (19/9/2019) dini hari tadi, hasil Rapat Komite Pengambil Kebijakan The Fed atau Federal Open Market Committee (FOMC) mengumumkan untuk memangkas federal funds rate (FFR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi di kisaran 1,75% - 2%.

"Kami mengambil langkah ini untuk menjaga ekonomi tetap kuat," kata Powell saat konferensi pers dengan wartawan, seperti dilaporkan CNN International.

Powell juga mengatakan The Fed memproyeksi ekonomi Negeri Paman Sam akan tetap kuat dan target inflasi masih ada di level 2%. Kemudian ada peluang atas satu atau dua langkah pemotongan kecil di masa depan, tetapi tidak dalam waktu dekat ini.

Lebih lanjut, beberapa analis memang mengekspektasi The Fed untuk kembali memangkas FFR mengingat masih ada indikasi resiko resesi dari pergerakan kurva imbal hasil di pasar surat berharga AS.

"Masalah satu-satunya adalah pemangkasan 25 basis poin sudah diekspektasi, dan komentar dan proyeksi titik-plot tidak serendah (dovish) yang diharapkan pasar. Menurut saya The Fed harus kembali memangkas suku bunga acuan. Masih ada resiko dari kurva imbal hasil," ujar Shane Oliver, head of investment strategy and chief economist di AMP Capital Investor, dikutip dari Reuters.

Pasalnya, proyeksi titik-plot dari 17 pengambil kebijakan di FOMC menunjukkan hasil yang beragam. Tujuh memproyeksikan kemungkinan setidaknya akan ada satu kali lagi penurunan suku bunga, atau pemotongan ketiga kalinya untuk tahun ini.

Sementara lima pejabat memproyeksikan tidak akan ada lagi pemotongan suku bunga untuk sisa 2019 dan sisanya adalah pihak yang menentang pemangkasan FFR pada pertemuan kali ini.

Pada hari ini tidak ada rilis data ekonomi dari Singapura.

TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/dwa)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2LDjXvv
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment