Thursday, September 19, 2019

BI Pangkas Bunga Acuan, IHSG Siap Ngegas!

Jakarta, CNBC Indonesia - Keputusan Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,25% menjadi katalis positif bagi bursa saham pada perdagangan menjelang akhir pekan ini.

Sebelumnya, pada Kamis kemarin (19/9/2019), bursa saham domestik sempat terkoreksi 0,51% ke posisi 6.244,47, berkebalikan dengan dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang justru ditransaksikan di zona hijau: indeks Nikkei menguat 0,38%, indeks Shanghai naik 0,46%, dan indeks Kospi bertambah 0,46%.

Riset PT Valbury Sekuritas memaparkan, keputusan BI memangkas suku bunga diambil karena dapat mengantisipasi dinamika global yang dapat mempengaruhi upaya pertumbuhan ekonomi dan menjaga arus modal asing. Selain itu, kebijakan ini sesuai dengan proyeksi inflasi yang masih baik hingga akhir tahun ini.


Sebelumnya, pada Kamis, sejumlah bank sentral di dunia mengumumkan kebijakan suku bunga acuannya. Diawali oleh The Fed mengumumkan kebijakan suku bunganya atau Fed Fund Rate turun 25 basis poin (bps) menjadi 1,75%-2%. Kemudian, BoJ mengumumkan mempertahankan kebijakan suku bunganya (short-term interest rate) pada level minus 0,1%. Berikutnya, Bank sentral Hong Kong memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 2,25%.

"Bauran sentimen yang variatif baik dari dalam negeri dan eksternal mendorong pasar saham Indonesia dengan indeks acuan IHSG diperkirakan bergerak menguat pada perdagangan saham hari ini," tulis Valbury Sekuritas, Jumat (20/9/2019).

Valbury memproyeksikan, hari ini IHSG melaju pada kisaran support 6.231/6.217/6.192 dan resistance 6.270/6.296/6.309.

Sementara itu, Philip Sekuritas menyampaikan, pasar saham domestik akan bergerak melemah pada perdagangan menjelang akhir pekan ini di kisaran support berada di 6.217 dan resistance di 6.296. Pelaku pasar, lanjut Philip, tampaknya masih belum sumringah menerima kabar pemangkasan suku bunga, meski mayoritas bank-bank Sentral melakukan pelonggaran moneter dengan menurunkan suku bunga acuannya kemarin.

"Ketidakpastian dan kekhawatiran akan pertumbuhan nampaknya akan menjadi tema hari ini. The Fed, seperti yang diprediksi pasar, memangkas suku bunga acuan FFR," tulis Philip Sekuritas.

Di sisi lain, sentimen yang juga harus dicermati adalah OECD juga memotong proyeksi pertumbuhan dunia ke 2.9% dari 3%, terendah sejak krisis 2008. (hps/hps)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/30fXvkc
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment