
Jakarta, CNBC Indonesia - PT BNI Asset Management (BNI-AM) menyebutkan saat ini reksa dana dengan aset dasar (underlying) berisi saham-saham yang menjadi konstituen indeks IDX30 tengah diburu oleh investor institusi. Sebab reksa dana saham ini dinilai minim risiko dan memiliki potensi return yang baik.
Direktur Utama BNI-AM Reita Farianti mengatakan investor institusi punya kecenderungan memilih reksa dana saham dengan underlying saham-saham dengan risk appetite yang rendah.
Situs Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat Indeks IDX30 adalah indeks yang mengukur performa harga dari 30 saham-saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.
"Saat ini yang diminati institusi yang itu [IDX30] tapi saat ini kalau retail yang reksa dana [berisi saham IDX30] itu justru paling laku," kata Reita di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (13/11/2019).
Adapun investor ritel dinilai lebih agresif sehingga cenderung untuk memilih reksa dana dengan tingkat risiko yang lebih tinggi.
Tak hanya itu, Reita juga menekankan, dalam hal saham, masuknya era suku bunga rendah saat ini di tengah penurunan suku bunga acuan BI 7-Day Reserve Repo Rate (BI-7DRR) menjadi kesempatan yang baik bagi investor dalam memilih portofolio investasi.
Investor juga dinilai harus pintar dalam memilih portofolio yang cocok agar investasinya tidak boncos. Pilihannya adalah dengan memilih saham yang sensitif dengan tingkat suku bunga.
"Pokoknya kami tetap kembali kepada pakem bahwa di era suku bunga seperti ini kami tetap in line dengan stock-stock [saham] yang sensitif terhadap interest rate," kata Reita.
Data Infovesta mencatat, hingga September lalu, kinerja produk reksa dana (RD) pendapatan tetap dan RD pasar uang menjadi jenis reksa dana yang positif pada periode September 2019, sedangkan dua jenis reksa dana lain masih negatif yakni RD saham dan RD campuran.
Mau investasi tapi gaji UMP? Begini caranya
(tas/tas)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/34Wj6Nf
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment