
Pada Jumat (6/9/2019) pukul 14:15 WIB, harga CPO tercatat di RM 2.177/metrik ton. Turun 0,23% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sejak awal tahun, harga CPO sempat menyentuh titik tertinggi di RM 2.327/metrik ton pada 28 Januari. Sementara titik terendahnya adalah di RM 1.937/metrik ton yang disentuh pada 10 Juli.
Menurut Wang Tao, Technical Market Analyst Reuters, harga minyak sawit mampu rebound tipis ke angka RM 2.219/metrik ton sebelum kembali ke titik support di harga RM 2.161/metrik ton. Harga minyak kedelai Amerika turun semalam di bursa berjangka Chicago turut menekan harga minyak sawit.
Sentimen lain yang juga turut mempengaruhi penurunan harga adalah penguatan mata uang ringgit Malaysia. Penguatan ringgit terhadap dolar sebesar 0,3% siang ini menyebabkan harga komoditas ini terkerek turun. Sebab, CPO menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang dolar AS sehingga menurunkan minat terhadap komoditas ini.
Ke depan, harga minyak sawit diprediksi masih akan bergerak fluktuatif. Isu terkait jumlah stok minyak sawit mentah di Malaysia dan Indonesia, lesunya perekonomian global, kenaikan tarif impor minyak sawit olahan di India serta pergerakan ringgit melawan greenback masih akan terus membayangi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(Tirta Widi Gilang Citradi/aji)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2LxpBhL
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment